Mutu Pendidikan, SMKPPN Kementan lakukan Tes Kemampuan Akademik

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mutu Pendidikan, SMKPPN Kementan lakukan Tes Kemampuan Akademik
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan pelaksanaan TKA berjalan tertib dan terintegrasi, dengan pengawasan langsung dari tim guru, pengawas dari sekolah lain.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Pendidikan di Indonesia mengedepankan pembelajaran berkualitas dan mengukur kemampuan siswa. Guna menunjang hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian (SMK-PP) Sembawa di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk peningkatan mutu pendidikan dan pemetaan potensi akademik peserta didik.

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, kegiatan TKA berlangsung di Laboratorium Multimedia yang diikuti oleh seluruh siswa/i kelas XII selama dua hari, 5 dan 6 November 2025. 

Kegiatan TKA oleh SMKPPN Sembawa sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian sejak dini.

"Sektor pertanian membutuhkan generasi muda yang terampil di lapangan, juga cerdas secara akademik dan adaptif terhadap teknologi. SMK PP menjadi wadah penting mencetak SDM Pertanian yang kompeten dan mandiri," katanya.

Hal senada dikemukakan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa kegiatan seperti TKA, merupakan bagian dari sistem pembelajaran berbasis kompetensi yang diterapkan pada seluruh unit pendidikan vokasi pertanian.

"Melalui tes kemampuan akademik, sekolah dapat melakukan pemetaan kemampuan siswa secara menyeluruh untuk menentukan strategi pembelajaran yang lebih efektif," katanya.

SMKPPN Sembawa

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, kegiatan TKA bertujuan mengukur kemampuan dasar pada mata pelajaran tertentu, sebagai bentuk penguatan capaian akademik siswa yang objektif dan terstandar.

"Pelaksanaan tes berlangsung tertib dan terintegrasi, dengan pengawasan langsung dari tim guru, pengawas dari sekolah lain, serta panitia yang telah di bentuk oleh pihak sekolah," katanya.

Budi Santoso menambahkan, sistem penilaian TKA berbasis komputer untuk menjamin objektivitas hasil. Pelaksanaan TKA menjadi langkah strategis dalam melihat kemampuan akademik siswa.

Target utama, ungkapnya lagi, menyiapkan peserta didik untuk mampu bersaing di dunia kerja dan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

"TKA bukan sekadar evaluasi kemampuan akademik, juga bagian dari pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab. Kami ingin memastikan seluruh siswa memiliki kompetensi dasar yang kuat sebagai calon SDM pertanian unggulan," tambah Budi Santoso.

Menurutnya, harapan Kementan dari kegiatan TKA, SMKPPN Sembawa mampu mencetak lulusan yang cerdas, berkarakter dan siap berkontribusi dalam pembangunan pertanian Indonesia. [wulan/titin/timhumas smkppnswmbawa]

 

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.