Mentan: Stok Beras Aman, Perkiraan Hasil MT II 15 Juta Ton GKG

Indonesian Rice Production until December 2020 is Predicted 15 Million Tons

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan: Stok Beras Aman, Perkiraan Hasil MT II 15 Juta Ton GKG
MENTERI KOORDINATOR: Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional [PC-PEN] Foto: Kementan

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI memperkirakan stok beras aman hingga Desember 2020, khusus Musim Tanam II [MT II] Oktober - April (Okmar) diperkirakan menghasilkan sekitar 15 juta ton gabah kering giling [GKG] sementara saat ini lahan yang sudah ditanami padi mencapai 87% dari lahan eksisting 7,5 juta hektar.

Ketersediaan beras tersebut dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada Rapat Koordinasi Pimpinan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional [PC-PEN] Kementerian dan Lembaga 2020 di Jakarta, Jumat [25/9] yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan.

"Pada MT II, Kementan berupaya mengejar produksi pada lahan eksisting seluas 7,5 juta hektar, dengan keadaan lahan yang sudah tertanam 87 persen, dan perkiraan menghasilkan kurang lebih 15 juta ton GKG," kata Mentan Syahrul.

Sementara pada MT I, Januari hingga Juni 2020, katanya, ada 23 juta ton beras carry over, dan konsumsi beras masyarakat lebih 15 juta ton. "Alhamdulilah stok Juli hingga Agustus mencapai 7,83 juta ton beras."

"Dengan stok yang ada, hingga akhir tahun kita memiliki stok beras yang cukup," kata Mentan Syahrul.

Mentan menambahkan, bahwa proses produksi yang berjalan ini membutuhkan penyerapan produksi beras secara masif, hal ini penting agar kestabilan harga panen tetap terjaga.

"Musim panen biasanya harga gabah menurun, dan kita harus intervensi. Kita harus mempersiapkan daya serap. Tidak cukup hanya dengan Bulog, tapi dengan sinergi kementerian lain, misalnya BUMN ada Berdikari, Pertani dan yang lain," kata Mentan.

Untuk perkembangan komoditas pertanian yang lainnya seperti jagung, hortikultura, daging ayam dan telur, Mentan menjelaskan bahwa program telah sesuai harapan dan target perencanaan.

Terkait dukungan pembiayaan bagi petani, selain dana APBN, Mentan menyebutkan pertanian mendapatkan dukungan Kredit Usaha Rakyat [KUR] pendampingan sebesar Rp34,2 trilyun.

Mentan menyampaikan harapannya agar dukungan penguatan KUR kepada para menteri koordinator yang hadir pada pertemuan tersebut, khususnya Menko Airlangga Hartarto dan Menko Luhut B Pandjaitan.

"Saya harap Menko, menyiapkan KUR dengan insentif khusus untuk membeli Alsintan, untuk satu provinsi satu trilyun rupiah untuk pengadaan traktor besar, mesin penggilingan beras dan lainnya," kata Mentan Syahrul.

Dia mengakui memiliki punya 186 ribu penggilingan, 80% sudah ketinggalan zaman. "Kalau ini kita berikan dengan skala kredit dan ini berputar, paling lambat setahun akan menghasilkan," papar Mentan. 

Syahrul menyatakan optimistis dengan intensif yang diberikan pada input produksi menggunakan KUR, mekanisasi yang diterapkan dapat mengurangi angka losses pada produksi, dari yang biasanya sekitar 9% hingga 13%, akan diminimalisir hingga 4%.

Jakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases.