Regenerasi Petani, Kementan Dukung Festival Petani Millenial di Tanah Datar

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Regenerasi Petani, Kementan Dukung Festival Petani Millenial di Tanah Datar
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni [duduk, ke-2 kiri] bersama peserta Seminar Kewirausahaan FPM Tanah Datar bertajuk ´Inovasi Petani Milenial Membangun Pertanian Modern di Era Industri 4.0.´

Tanah Datar, Sumbar [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] terus mendukung dan mendorong regenerasi Petani di Indonesia. 

Terkait hal itu, belum lama ini sejumlah Unit Pelaksana Teknis [UPT] Kementan berperan serta dalam rangkaian kegiatan Festival Petani Milenial [FPM] yang digelar oleh Komisariat Daerah Duta Petani Milenial [Komda DPM] Kabupaten Tanah Datar di Provinsi Sumatera Barat pada Sabtu [15/10] di Gedung Promosi Tanah Datar.

Kegiatan Festival Petani Milenial 2022 merupakan respons atas tantangan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang harapannya pada generasi milenial menjadi penerus pembangunan pertanian nasional.

“Masa depan pertanian berada di tangan anak-anak muda, generasi milenial. Untuk itu, kita selalu berupaya agar banyak generasi milenial turun ke sektor pertanian,” katanya.

Hal serupa juga ditekankan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.

“Pertanian itu seksi, karena banyak sektor usaha yang bisa dikerjakan dan dimanfaatkan. Peluang-peluang ini yang kita harapkan bisa dimanfaatkan generasi milenial pada sektor pertanian," katanya.

Pada FPM di Tanah Datar tersebut, Kepala SMKPP Negeri Sembawa Yudi Astoni hadir menjadi narasumber pada kegiatan Seminar Kewirausahaan FPM yang mengangkat tema ´Inovasi Petani Milenial Membangun Pertanian Modern di Era Industri 4.0.´ 

"Pertanian penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi covid, hal ini terbukti bahwa Indonesia tidak melakukan impor beras selama tiga tahun terakhir. Pemerintah terus mendorong usaha pertanian salah satunya, dengan akses Kredit Usaha Rakyat atau KUR," katanya.

Yudi Astoni menambahkan, Presiden RI Joko Widodo secara serius memperhatikan tentang krisis pangan dunia yang menjadi tantangan, yang dijawab dengan peningkatan SDM pertanian dalam transformasi pertanian yang dapat dilakukan dengan usaha tani cerdas [smart farming], start up, usaha jasa bernilai tinggi, tenaga kerja cerdas dan terampil, serta membuat teknologi. 

"Salah satu tujuan dilaksanakan seminar kewirausahaan adalah regenerasi petani untuk motivasi anak muda bahwa pertanian itu keren, untuk mengubah mindset bahwa pertanian itu menjanjikan", tambahnya.

Yudi Astoni memaparkan implementasi Sistem Informasi mendukung Pertanian Modern antara lain Sintan Parut, Aplikasi UPJA Smartphone, Mastore, Lumbungin, SiBejajo. 

Tak ketinggalan, inovasi petani milenial yang diterapkan dalam bidang usahanya antara lain Sandi Octa, AA Gede Agung, Agytia Kristantoko, Azis Abdul Rahman, Rayndra.

Tampil juga sebagai narasumber, Dasril, yang merupakan pemenang nasional alat pemipil jagung yang membagikan pengalamannya dalam mengembangkan inovasi.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar, Nofiarman. Tercatat sebanyak 184 petani milenial yang tergabung dalam Komda DPM Tanah Sangkar.

Rangkaian kegiatan FPM dimeriahkan dengan lomba start up bisnis, pasar kuliner Minangkabau, lomba mewarnai, penampilan kesenian anak nagari, lomba menggiling cabai. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Tanah Datar of West Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.