Pacu Jiwa Wirausaha, Kementan Latih Proposal Bisnis Petani Milenial Kalsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pacu Jiwa Wirausaha, Kementan Latih Proposal Bisnis Petani Milenial Kalsel
SMKPPN BANJARBARU: Pelatihan yang memfokuskan pada Proposal Bisnis dalam Pengajuan Hibah Kompetitif berlangsung di BPP Mantewe, yang diikuti 25 orang CPM dari Program YESS wilayah Tanah Bumbu.

Tanah Bumbu, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya memastikan masa depan pertanian Indonesia akan semakin cerah. Untuk itu, regenerasi petani terus digenjot melalui pencetakan petani milenial yang tiada henti dilakukan, termasuk memaksimalkan peran SMK PP Negeri Banjarbaru di Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel].

Guna mendukung upaya tersebut, Kementan bersama International Fund for Agriculture Development [IFAD], mendorong lahirnya generasi pertanian tangguh melalui Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services [YESS]. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Generasi milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan start up pertanian. 

"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun barulah bisa mendatangkan hasil," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM  Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa hadirnya Program YESS membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah perdesaan untuk mengembangkan perekonomian. 

"Caranya, melalui kewirausahaan/pengembangan usaha atau dengan menambah lebih banyak lagi peluang kerja bagi sehingga dapat meningkatkan kontribusi untuk mentransformasi wilayah perdesaan secara berkelanjutan dan menyeluruh," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk mengubah pola pikir tak semudah membalikkan telapak tangan, perlu ada figur-figur yang dapat menjadi contoh sekaligus agen perubahan bagi pemuda pemudi di perdesaan agar mau dan tertarik untuk berusaha di sektor pertanian.

SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Kalsel kembali menggelar pelatihan Peningkatan Kapasitas bagi Calon Penerima Manfaat [CPM] Program YESS di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel.

Bekerjasama dengan District Implementation Team [DIT] Kabupaten Tanah Bumbu dan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Mantewe, PPIU Kalsel menggelar Pelatihan Proposal Bisnis selama dua hari, 7 - 8 November 2022.

Pelatihan yang memfokuskan pada Proposal Bisnis dalam Pengajuan Hibah Kompetitif berlangsung di BPP Mantewe, yang diikuti 25 orang CPM dari Program YESS wilayah Tanah Bumbu.

Kepala BPP Mantewe, Rudianto mengatakan peserta Program YESS diharapkan mampu membuat Proposal Bisnis untuk kegiatan usahanya maupun mengajukan Hibah Kompetitif sehingga usahanya dapat berjalan lancar dan berkembang sesuai yang diharapkan.

Pada kesempatan terpisah, Project Manager PPIU Program YESS Kalsel, Angga Tri Aditia Permana mengatakan bahwa tujuan pelatihan untuk memberikan pelatihan bagi peserta Program YESS di Tanah Bumbu.

"Baik berupa ilmu, motivasi dan pengembangan usaha, membuat proposal dan masih banyak lagi, khususnya nanti saat pembuatan Proposal Bisnis dalam pengajuan Hibah Kompetitif," kata Angga.

Perlu diketahui bahwa Hibah Kompetitif adalah bantuan dalam bentuk modal usaha dari Kementan dan IFAD melalui proses seleksim dengan memenuhi persyaratan dan kesepakatan untuk memperkerjakan pemuda pencari kerja pertanian dan menumbuhkan wirausahawan muda lainnya di masa datang. [Tim Ekspos SMKPPN Banjarbaru]

Tanah Bumbu of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.