Rapim Garut 2020, Tiga Pilar BPPSDMP Kunci Sukses Kebijakan Mentan SYL
Indonesian Govt Focus of Professional Agricultural HR Development
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Garut, Jabar [B2B] - Peningkatan kualitas SDM Indonesia sesuai kebijakan Presiden RI Joko Widodo yang diimplementasikan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] melalui KostraTani, haruslah menjadi fokus utama dari ketiga pilar BPPSDMP Kementan yakni penyuluhan, pendidikan dan pelatihan untuk mendukung penyediaan pangan, kesejahteraan petani, dan peningkatan ekspor komoditas pertanian.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi saat membuka rapat pimpinan [Rapim] Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di Garut, Provinsi Jawa Barat pada Kamis [16/1] yang dihadiri Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah; Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati; Kepala Pusdiktan, Idha Widi Arsanti; dan Kepala Puslatan, Bustanul AC.
"Kebijakan Mentan SYL sesuai instruksi Presiden Jokowi adalah pembangunan SDM pertanian, yang bermuara pada pertumbuhan pertanian Indonesia. Ada tiga fokus utama yakni penyediaan pangan, kesejahteraan petani, dan peningkatan ekspor komoditas pertanian, maka BPPSDMP Kementan menjadi salah satu kunci suksesnya melalui peningkatan kualitas SDM pertanian," kata Dedi Nursyamsi dalam arahannya.
Dia pun menyebut sejumlah petani milenial yang terbukti layak menjadi panutan petani milenial di seluruh Indonesia antara lain Sandi Octa Susila dari Cianjur penggagas one stop shooping; Ulus Pirnawan dari Lembang yang mengekspor baby buncis; Rizal Fahreza dari Garut pengembang kawasan agrowisata Eptilu.
Menurutnya, SDM pertanian merupakan penggerak utama pembangunan pertanian, maka BPPSDMP harus mampu mendorong dan menghasilkan generasi muda pertanian yang maju, mandiri dan modern melalui Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian di tingkat Kecamatan [KostraTani] yang terkoneksi online ke seluruh balai penyuluhan pertanian [BPP] di tingkat kecamatan, sebagai locust pertanian ke Agriculture Operation Room [AOR] di BPP, kabupaten [Kostrada], provinsi [Kostrawil] hingga Agriculture War Room [AWR] di Kementan selaku KostraTanas sebagai penopang utama Gerakan KostraTani.
"KostraTani direspons positif oleh wakil rakyat di DPR, kalangan asuransi dan perbankan serta para pemangku kepentingan sebagai program unggulan Kementan, untuk implementasi teknologi 4.0 di sektor pertanian," kata Dedi Nursyamsi pada Rapim yang juga dihadiri sejumlah pejabat eselon tiga dan empat serta para staf terkait.
Penyuluhan Pertanian
KostraTani sesuai dari Peraturan Menteri Pertanian, Permentan No 49/2019 mengamanatkan ´program jangka pendek´ untuk penguatan prasarana dan sarana, kelembagaan, kapasitas dan kompetensi SDM dan penyelenggaraan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan. Sementara ´program jangka panjang´ KostraTani adalah mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran BPP sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional, produktivitas, kualitas dan kontinuitas produksi mendukung ekspor komoditas pertanian.
"KostraTani bertujuan revitalisasi peran dan kapasitas penyuluh pertanian di BPP melalui pemanfaatan teknologi 4.0 sehingga komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi untuk pengumpulan satu data dan mendorong peningkatkan produksi pertanian dapat berjalan efektif dan efisien melalui AWR KostraTani," kata Dedi Nursyamsi yang juga menjabat Ketua Harian/Sekretariat KostraTanas.
Menurutnya, dengan teknologi 4.0 maka jajaran Kementan dapat berinteraksi secara langsung dengan para petani, penyuluh dan pejabat terkait di daerah melalui AWR yang saat ini sudah terhubung dengan 400 BPP, 100 Kostrada dan 34 Kostrawil sebagai pilot project program KostraTani yang dijadwalkan akan soft launching pada akhir Januari 2020.
"Sudah saatnya pertanian dikelola dengan teknologi 4.0 dan memanfaatkan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan produksi. Teknologi akan mengubah wajah pertanian Indonesia sekaligus membuka peluang dan mewujudkan impian petani menjadi pengusaha agribisnis yang menguasai sektor hulu hingga hilir," kata Dedi Nursyamsi.
Tampak hadir pada Rapim BPPSDMP 2020 di Garut antara lain Staf Khusus Mentan: Jufry Hari dan Firdaus Hasan; Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan, I Wayan Ediana; Kabid Program dan Evaluasi Penyuluhan, Riza Fachrizal; Kabid Penyelenggaraan Pendidikan, Ismaya NR Parawansa; Kabid Program dan Kerjasama Pendidikan, Setyabudi Udayana; Kabid Program dan Kerjasama Pelatihan, Ramadani Saputra; Kabag Umum Polbangtan YoMa, Irwan Johan Sumarno; Kasubbid Materi dan Informasi Penyuluhan, Septalina Pradini; Kasubbid Pemberdayaan Kelembagaan Petani, Yoyon Haryanto; Kasubbid Program dan Evaluasi Pendidikan, Vitri Aryanti; dan Kasubbid Ketenagaan Penyuluhan, Welly Nugraha [Liene]
Garut of West Java [B2B] - The Indonesian Agriculture Ministry to disseminate the development of agricultural extension centers at the sub-district level [BPP] into the center of Indonesian agricultural development [KostraTani] across the country, according to senior official of the ministry.