Partisipasi IPORICE Expo, Produk Petani Milenial Kalsel Pikat Pengunjung

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Partisipasi IPORICE Expo, Produk Petani Milenial Kalsel Pikat Pengunjung
SMKPPN BANJARBARU: Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito [kanan] menyambangi booth PPIU Kalsel seraya mengingatkan pentingnya menjaga kualitas produk lokal

Jakarta (B2B)- Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program Youth Enterpreneurship And Employment Support Services (YESS) di Kalimantan Selatan terus bergerak. 

Kali ini PPIU Kalsel berkesempatan memamerkan berbagai produk unggulan dari penerima manfaat Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dalam ajang Expo Indonesia Palm Oil Research and Innovation Conference and Expo (IPORICE). 

Expo ini berlangsung selama dua hari, pada 13 - 14 Agustus 2024, di Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jakarta. Produk-produk yang dipamerkan berasal dari berbagai wilayah intervensi Program YESS di empat provinsi yakni Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Produk-produk dari Kalimantan Selatan yang dipamerkan mencakup beragam produk dari sektor pertanian dan produk olahan peternakan. Beberapa produk yang ditampilkan antara lain keripik pisang, gula merah, telur asin, madu, minyak cabai, beras organik, dan beras lokal Kalimantan.

Kegiatan ini sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, yang terus mendorong generasi muda untuk berperan aktif dan proaktif dalam memajukan pertanian Indonesia.

“Indonesia, khususnya sektor pertanian, sangat membutuhkan ide-ide baru yang segar dan kreatif dari anak muda agar produk-produk pertanian semakin bernilai tambah dan berdaya saing di pasar global,” katanya.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda di sektor pertanian.

“Saat ini, petani-petani kita sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah mengapa, sangat penting mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan,” kata Idha.

Dalam kegiatan tersebut, berbagai pihak terkait turut hadir, termasuk perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan, perusahaan perkebunan kelapa sawit (swasta dan negara), asosiasi perusahaan dan petani sawit, perguruan tinggi, akademisi, SMA, serta berbagai lembaga riset.

Menanggapi keikutsertaan Kementan, Angga Tri Aditia Permana, Manager PPIU Kalimantan Selatan, menyatakan bahwa IPORICE Expo menjadi salah satu sarana penting bagi para pengusaha muda pertanian untuk mempromosikan produk mereka. 

"Ekspo tersebut, bukan hanya sebagai ajang penjualan, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk kami dan membuka jejaring serta memperluas kemitraan," ujarnya.

Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito, yang berkunjung ke booth PPIU Kalsel menekankan pentingnya menjaga kualitas produk lokal dan menantang para pelaku usaha untuk terus berinovasi. 

"Kita harus menjaga kualitas produk dan harga agar konsisten. Saat panen melimpah, petani sering kesulitan memasarkan produknya, tetapi dengan inovasi dalam produk olahan pertanian, akan sangat membantu agar petani tetap mendapatkan keuntungan," katanya. 

Mego juga menambahkan bahwa tantangan saat ini adalah bagaimana agar buah bisa berbuah sepanjang tahun dan pentingnya pengolahan produk selain buah segar.

Melalui keikutsertaan ini, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menjelaskan bahwa, PPIU Kalsel dapat semakin memperkenalkan produk-produk unggulan daerah serta mendorong pengusaha muda untuk terus berinovasi dan memperkuat sektor pertanian di Kalimantan Selatan.

Budi Santoso juga selalu menekankan bahwa output dari Program Yess adalah petani muda yang menjadi penerima manfaat nantinya bisa menjadi job seeker dan job creator, yang kedepannya meneruskan pertanian di Indonesia. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.