Agroprenuership, Siswa SMK Kementan dibekali Pembelajaran Hulu Hilir Kopi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Agroprenuership, Siswa SMK Kementan dibekali Pembelajaran Hulu Hilir Kopi
SMKPPN SEMBAWA: Melalui kegiatan pemahiran pada pembelajaran sekolah, di Laboratorium APHP, siswa/i dikenalkan cara pengolahan kopi melalui tahapan sortasi hingga menjadi bubuk kopi.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Seiring perkembangan teknologi dan budaya atau kebiasaan ngopi setiap harinya melahirkan perubahan membuat trend peminum kopi sudah menjadi gaya hidup baru bagi mayoritas generasi muda. 

Tradisi menyeruput kopi ini tidak hanya dilakukan saat pagi hari. Masyarakat saat ini telah menjadikan kopi sebagai candu dengan slogan tak lengkap jika tak nyruput kopi . 

SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu UPT Pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertanian RI terus berupaya untuk meningkatkan inovasi generasi milenial melalui pengolahan kopi.

Generasi muda adalah kunci, dan pertanian modern adalah solusi untuk menarik generasi muda untuk terlibat dalam bisnis pertanian.

Pertanian digital sendiri merupakan teknologi yang dapat memudahkan pengambilan keputusan secara praktis dan bermanfaat, sehingga manajemen risiko di bidang pertanian menjadi lebih mudah dan membantu meningkatkan potensi keuntungan secara berkelanjutan.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia sangat berpotensi menjadi produsen kopi terbesar dunia. 

"Optimistis harus diraih, mengingat Indonesia negara tropis dengan wilayah pegunungan yang membentang dari ujung pulau Sumatera hingga ke Papua, potensial untuk kopi," katanya.

Mentan Amran mengarahkan mengarahkan agar tahun depan kopi Indonesia menjadi nomor dua di dunia, dengan cara meningkatkan mutu dan produktivitas menjadi 1,0 ton/ha. Tahun berikutnya ditingkatkan lagi sehingga menjadi nomor satu dunia.  

"Langkah awal yang telah dilakukan, para ahli kopi ditugaskan ke Vietnam untuk mempelajari teknik meningkatkan produktivitas kopi," katanya.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyatakan kopi sebagai komoditas yang bernilai tambah karena telah menjadi budaya di Indonesia. 

"Minum kopi menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, sehingga juga berperan dalam pengembangan hilirisasi produk olahan kopi," katanya.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni didampingi Ketua Program Studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) Erni Prabawati mengatakan bahwa generasi muda merupakan kalangan yang strategis dalam mengenalkan kopi hingga ke pasar internasional. 

"Di sini siswa diajarkan proses hulu sampai hilir untuk komoditi kopi," katanya.

Sebab, kata Yudi Astoni, mereka mampu berkreasi membuat sebuah inovasi tentang kopi yang beragam. 

"Bahkan generasi muda akrab dengan teknologi digital. Sehingga, mereka mampu memanfaatkan platfrom digital tersebut untuk berjualan kopi," katanya lagi.

Melalui kegiatan pemahiran pada pembelajaran sekolah, Jumat [12/1] di laboratorium APHP, milenial ini dikenalkan cara pengolahan kopi melalui tahapan sortasi hingga menjadi bubuk kopi. 

"Mereka dapat membekali ilmu pengetahuan dan wawasan kaum milenial akan pengolahan kopi serta menumbuhkan minat dan bakat yang nantinya sebagai pengusaha kopi," kata Yudi.

Selaras dengan Erni, Sukmana, guru Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) mengatakan bahwa biji kopi yang kita olah tentunya dengan kualitas yang baik, dengan pemanenan yang tak hanya sudah matang yang bisa dipanen namun panen kopi dilakukan secara selektif, kemudian dilanjutkan dengan proses pemisahan biji kopi yang bagus dan jelek. 

“Selanjutnya masuk tahap pengupasan kulit buah hingga penyangraian sehingga nantinya diharapkan dapat memperoleh cita rasa asli dari biji kopi tersebut," ujarnya.

Nilai citarasa dan pengaruh fisiologisnya pada kopi yang dapat menyebabkan orang tetap terjaga, menambah kesegaran, mengurangi kelelahan, dan membuat perasaan lebih bersemangat. 

Oleh karena itu, nilai biji kopi tidak hanya ditentukan oleh penampilannya secara fisik, tetapi lebih ditentukan oleh nilai citarasanya sehingga di negara-negara pengimpor kopi salah satu cara penentuan mutu kopi adalah dengan uji citarasa.[titin/timhumas smkppnsembawa]

 

 

 

 

 

 

 

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.