Mentan: Sertifikat ISPO Bukan Wacana, Sanksi bagi yang Membandel
Agriculture: Certificate ISPO Not Discourse, Sanctions for the Recalcitrant
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Penerapan konsep pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Indonesia tidak sebatas kebijakan. Bukan sebatas wacana. Namun dilakukan audit kepatuhan pelaksanaannya oleh seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit.
Menteri Pertanian Suswono mengingatkan, sertifikasi kebun kelapa sawit ramah lingkungan akan diwajibkan mulai 2014, pengusaha kelapa sawit harus memiliki sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
"Jika RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) sifatnya untuk memenuhi permintaan pasar dan bersifat voluntary, maka untuk ISPO bersifat mandatory (wajib)," kata Suswono usai menyerahkan sertifikat kepada 10 perusahan perkebunan kelapa sawit pertama yang mendapatkan ISPO di Jakarta, Jumat (8/3).
Mentan menambahkan, melalui penyerahan sertifikasi ISPO ini, maka Kementerian Pertanian mengundang semua pihak terkait untuk menjadikan momentum ini sebagai kekuatan tambahan perjuangan kita bersama, agar minyak sawit Indonesia dapat diterima sebagai salah satu produk yang ramah lingkungan.
"Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memasukkan minyak sawit sebagai produk yang ramah lingkungan pada sidang APEC terakhir meskipun belum berhasil seperti yang kita harapkan," ungkap Mentan.
Jakarta (B2B) - Application of the concept of sustainable oil palm development is not limited to policy. Not just discourse. But through compliance audits in their implementation by all palm oil plantation companies.
Agriculture Minister Suswono warned, certified palm oil plantations are concerned about the environment will be required from 2014, palm oil companies must have a certificate of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
"If the RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) to fulfill market demand and voluntary, to ISPO mandatory or compulsory," said Suswono handed over certificates to 10 palm oil companies first get ISPO in Jakarta, Friday (8/3 ).
Agriculture Minister added that through this ISPO certification submission, the Ministry of Agriculture invites all concerned to make this momentum as we struggle with the additional power, so that Indonesian palm oil can be accepted as one of the products that are environmentally friendly.
"This is in line with Indonesia´s efforts to include palm oil as an environmentally friendly product at APEC last session although not as successful as we had hoped," said Minister of Agriculture.
