Swasembada, Kementan Motivasi Mahasiswa di Lokasi Magang Kalteng
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kapuas, Kalteng (B2B) - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan generasi muda pertanian terus digencarkan, melalui pendidikan vokasi seperti Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP),
Kementan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang mampu mendukung transformasi menuju pertanian modern dan berkelanjutan.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut lulusan pendidikan vokasi pertanian sebagai harapan baru bagi masa depan pertanian Indonesia, dengan menekankan pentingnya generasi muda yang terampil, inovatif, dan siap bersaing secara global.
“Jadilah garda depan dan agen perubahan yang membawa teknologi dan semangat kewirausahaan ke lapangan,” katanya.
Sebagai tindak lanjut dari arahan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) melalui unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) mengirimkan mahasiswa dan siswa untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) atau magang di berbagai wilayah pertanian.
Salah satu kegiatan tersebut berlangsung di kawasan pertanian modern Kecamatan Dadahup, Kalimantan Tengah.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa Polbangtan dan PEPI mendapatkan pendampingan langsung dari dosen serta penyuluh pertanian setempat.
SMKPPN Banjarbaru
Guna memastikan kegiatan berjalan lancar, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, turut hadir memberikan motivasi dan penguatan semangat kepada para peserta magang, Rabu (12/11).
Kegiatan magang diikuti oleh mahasiswa dari PEPI, Polbangtan Gowa, Polbangtan Bogor dan Polbangtan Yogyakarta Magelang, beserta para dosen pendamping.
Turut hadir Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni selaku PJ Brigade Pangan wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kaltrng) serta Kepala BPP Kecamatan Dadahup bersama para penyuluh yang menjadi mentor mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti berdialog dengan mahasiswa dan dosen pendamping, untuk mendengarkan pengalaman serta kendala yang dihadapi selama pelaksanaan magang dalam membantu kelompok Brigade Pangan di Kecamatan Dadahup.
“Saya berpesan pentingnya komunikasi dan diskusi antara mahasiswa, dosen pendamping, penyuluh, dan kelompok brigade agar dapat bersama-sama dalam pelaksanaan percepatan tanam,” katanya.
Kabadan SDM berharap para mahasiswa dapat berperan aktif memberikan penyuluhan kepada para petani di lokasi magang.
“Saya harap para mahasiswa dapat menyampaikan ilmunya di bidang pertanian guna membantu para petani dalam proses mengelola lahan agar nantinya mendapatkan hasil yang menguntungkan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMK Pertanian Pembangunan Negeri Banjarbaru (SMKPPN) Yudi Astoni yang turut mendampingi kegiatan, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan motivasi BPPSDMP.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPPSDMP yang telah memberikan penguatan dan semangat kepada para mahasiswa," katanya.
Yudi Astoni mengharapkan seluruh mahasiswa peserta senantiasa bersemangat membantu para petani hingga selesai masa pemagangan nanti,” pungkasnya. [Tim Ekpos SMKPPN Banjarbaru]
Kapuas of Central Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
