Bekali Siswa Teknologi, SMKPP Kementan Siap Dukung Regenerasi Petani
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian melalui pendidikan vokasi, baik politeknik maupun sekolah menengah atas.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementan menyiapkan sekolah-sekolah vokasi untuk mendukung regenerasi petani muda.
"Dalam pendidikan vokasi tersebut juga mengimplementasikan teknologi terbaru dan mekanisasi alat pertanian yang mutakhir, untuk menarik minat generasi muda," katanya.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembanga SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa Kementan melalui BPPSDMP akan terus berupaya meningkatkan regenerasi petani.
"Hal itu dilakukan, karena salah satu hal penting pengungkit produktivitas pertanian adalah SDM," katanya.
Untuk itu, kata Dedi Nursyamsi, SDM pertanian perlu terus ditingkatkan secara berkelanjutan agar sektor pertanian semakin bergerak maju, mandiri dan modern.
Menyikapi hal itu, SMK PP Negeri Sembawa juga turut berperan mencetak SDM pertanian yang profesional mandiri dan berdaya saing.
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menyatakan komitmennya pada tugas dan fungsi unit pelaksana teknis [UPT] dari BPPSDMP di Provinsi Sumatera Selatan, terus memperbaiki kurikulumnya agar terus mampu mencetak generasi-generasi muda pertanian, di antaranya melalui materi maupun praktik dengan alat dan mesin pertanian [Alsintan].
Sejumlah siswa SMKPPN Sembawa, dibimbing oleh Anang Yulianto selaku guru mata pelajaran Alsintan mulai melakukan praktikum dengan traktor tangan roda dua [TR2] mengimplementasikan gelebeg sawah pada lahan persawahan milik SMKPPN Sembawa.
"Targetnya setiap siswa harus bisa menyalakan hingga mengoperasikan dengan baik traktor tangan. Siswa pria dan perempuan sama-sama harus bisa mengoperasikan," kata Anang Yulianto.
Dia pun memberikan contoh ke depan, tentang teknologi pertanian Indonesia akan terus berkembang, jika ingin menjadi petani milenial yang sukses setidaknya harus menguasai teknologi pertanian, minimal ya traktor roda dua dan roda empat.
Siswa kelas 10 pun terlihat antusias melakukan praktik membajak sawah, meskipun seragam mereka menjadi kotor penuh lumpur.
"Kami sangat bersemangat belajar mengoperasikan traktor roda dua, apalagi langsung terjun ke lapangan. Semoga ke depan bisa sangat sangat berguna bagi kami untuk bekal menjadi petani, petani berdasi tentunya", kata Silvia, siswi Agribisnis Tanaman Perkebunan. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
