50 KWT, Target Dharmasraya Kembangkan Pekarangan Pangan Lestari

Urban Farming Supports the Decline of Poor Households in Indonesia

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


50 KWT, Target Dharmasraya Kembangkan Pekarangan Pangan Lestari
PANGAN KELUARGA: Pangan lokal sehat dan bergizi dapat diperoleh dari pekarangan di sekitar kita. Menghadapi pelemahan ekonomi dan dampak pandemi, jawabannya adalah pertanian [Foto: istimewa]

Dharmasraya, Sumbar [B2B] - Kemandirian pangan keluarga  menghadapi tantangan pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Tujuan tersebut direalisasikan Pemkab di Provinsi Sumatera Barat mendukung pengembangan potensi pekarangan sebagai lahan pertanian, dengan memberdayakan 50 Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Tujuannya, mendukung kemandirian pangan keluarga dalam menghadapi tantangan pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19, dengan menyediakan anggaran untuk pengadaan bibit sayuran bagi 50 KWT di 11 kecamatan.

"KWT merupakan salah satu lembaga petani yang semua anggotanya adalah para wanita, selaku ibu rumah tangga yang berusaha membantu ekonomi keluarga dengan memanfaatan lahan pekarangan untuk usaha tani," kata Darisman, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya di kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pulau Punjung, belum lama ini.

Menurut Darisman, kaum ibu yang bergabung di KWT layak disebut sebagai  duta dan ahli pertanian berbasis komoditi sayuran, karena mengusung semangat dan kekuatan luar biasa dari para Kartini pertanian tangguh ini. 

"Banyak kreasi dan inovasi yang akan tercipta, apalagi referensi pertanian rumahan sangat mudah didapat. Tak hanya bunga dan tanaman hias, juga sayuran organik dengan berbagai media untuk konsumsi keluarga," katanya kepada pers usai menyerahkan secara simbolis bantuan bibit sayuran kepada 50 KWT di 11 kecamatan.

Kabid Hortikultura Pemkab Dharmasraya, Maiyulis menyebutkan paket bantuan bagi 50 KWT terdiri atas bibit cabe merah, cabe rawit, kangkung, bayam, kacang panjang, pare, terung dan jahe merah sebanyak 20 kg serta 48 kg polybag sebagai media tanam.

"Bantuan bibit ini agar segera ditanam, semoga dapat meningkatan pendapatan anggota KWT. Selain untuk konsumsi, kelebihan hasil panen dapat dijual kepada pedagang keliling untuk menambah uang belanja keluarga," kata Maiyulis melalui pernyataan tertulis yang dihimpun oleh Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP).

Penyuluh Pusat, Edizal di Kementerian Pertanian RI selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian di Provinsi Sumatera Barat mengatakan dukungan Pemkab Dharmasraya kepada 50 KWT sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

"Pangan lokal sehat dan bergizi dapat diperoleh dari pekarangan di sekitar kita. Menghadapi pelemahan ekonomi dan dampak pandemi, jawabannya adalah pertanian," kata Mentan Syahrul yang dikutip Edizal.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengurai tentang manfaat P2L apabila lahan pekarangan dikelola serius dapat menambah pendapatan keluarga. "Bisa dikonsumsi sendiri. Kelebihan hasil bisa dijual."

“Penyuluh pertanian diharapkan mendukung secara optimal kegiatan kaum ibu dan KWT mengoptimalkan potensi lahan pekarangan untuk mendukung mandiri pangan di tengah pandemi Covid-19," kata Dedi.

Kadistan Darisman menambahkan bahwa hari-hari ini para penyuluh pertanian di Dharmasraya mendampingi KWT di wilayah binaan BPP masing-masing mengembangkan P2L. [Liene]

Dharmasraya, Sumbar [B2B] - Food security in Indonesia can start from the family, by developing urban farming in yard area of house to meet food needs by planting chili so it can save the household expenses because chili prices often soared during the religious holidays and National holiday, according to Indonesia senior official.