Mentan Serukan Petani Milenial, "Inilah Saatnya Kita Gas Pol"

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Mentan Serukan Petani Milenial, "Inilah Saatnya Kita Gas Pol"
SMKPPN SEMBAWA: Mentan Syahrul Yasin Limpo mengingatkan petani milenial tentang kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan menjadi lumbung pangan dunia.

Jakarta [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menyerukan petani milenial di seluruh Indonesia, untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global yang mengancam ketahanan pangan nasional. Diharapkannya, anak muda mampu menggagas ide besar menciptakan peluang baru di masa yang akan datang.

"Petani milenial itu harus kreatif dan aktif, jangan mau kalah sama petani kolotnial. petani milenial itu punya pergaulan dan bergaullah dengan orang-orang baik. Saya senang petani milenial itu tidak mau kalah. Inilah saatnya kita gas pooolll," kata Mentan Syahrul saat membuka Sarasehan Petani Milenial 2022 di Jakarta, Senin petang [29/8].

Menurutnya, kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Apalagi Indonesia sebagai negara besar memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat dunia.

"Dunia mengharapkan kita. Pangan Indonesia harus menjadi sesuatu yang berarti. Prioritas pertama, mitigasi tantanganmu. Kedua, adaptasi. Ketiga, hadapi tantangan bersama-sama," ungkap Mentan Syahrul.

Dia mengingatkan, kehadiran anak muda harus memperkokoh harapan rakyat dan memperkuat kesiapan menghadapi tantangan global. Indonesia bahkan harus bisa keluar dari zona merah dunia dan cengkraman krisis lainya yang datang silih berganti. 

"Kita pecaya bahwa di tangan anak muda masa depan bangsa akan lebih baik lagi. Yang penting mereka mau melakukannya. Kita berharap ke depan, pertanian Indonesia jadi lebih baik, karena selama ini terbukti menjadi bantalan ekonomi. Pertanian yang paling siap menghadapi tantangan-tantangan apa pun hari ini, besok dan masa yang akan datang," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa kegiatan Sarasehan Petani Milenial 2022 diikuti lebih dari 500 peserta dari seluruh Indonesia.

Menurutnya, kegiatan tersebut meliputi pengenalan seluruh program unggulan Kementan yang inovatif dan kolaboratif dalam menumbuhkan dan mengembangkan wirausahawan muda pertanian.

"Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Kapusdiktan] Idha Widi Arsanti menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut meliputi penandatangan kerjasama dengan perbankan untuk pembiayaan usaha tani petani milenial dan program business matching.

"Kita juga ada business pitching, pameran produk unggulan pertanian dan gelar teknologi smart farming serta launching program unggulan Kementan," kata Dedi Nursyamsi. [timhumassmkppnsembawa]

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.