Gandeng Mitra DuDi, SMKPP Kementan Pertajam Kompetensi Mandor Sawit

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Gandeng Mitra DuDi, SMKPP Kementan Pertajam Kompetensi Mandor Sawit
SMKPPN SEMBAWA: Pada 2023, SMKPPN Sembawa kembali menggandeng PT Hindoli Cargill Company di Musi Banyuasin, Sumsel agar bisa PKL di kebun sawit milik perusahaan. Program studi [Prodi] Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP] memberangkatkan 14 siswa.

Musi Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berkomitmen mencetak petani-petani muda di seluruh penjuru negeri, agar sumber daya manusia (SDM) di bidang pertanian semakin berkompeten.

Langkah tersebut ditempuh Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMKPP) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan yakni SMKPPN Sembawa, salah satu pendidikan vokasi dari Kementan dalamupaya mempertajam kompetensi mandor sawit dengan melibatkan industri dan dunia kerja [Iduka].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak masyarakat Indonesia untuk membangun sektor pertanian secara total. 

"Selama dua tahun pandemi berlangsung, sektor pertanian Indonesia mampu bertahan menghadapi turbulensi ekonomi, di dalamnya ada andil besar dari SDM pertanian," katanya.

Menurutnya, banyak cara bisa dilakukan untuk mendorong membuat pertanian Indonesia semakin maju dan berkembang, salah satunya dengan meningkatkan SDM pertanian agar lebih kompeten, melalui pendidikan vokasi milik Kementan. 

Hal ini didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi yang menuturkan bahwa pertanian harus didukung semua kalangan apalagi generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa.

“Kementan berupaya menumbuhkan minat bertani pada generasi muda untuk melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian. Selain inovasi dan teknologi, upaya ini juga harus mendapat dukungan dari semua pihak," tegas Dedi.

SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi pertanian menerjunkan 157 siswa untuk praktik kerja lapangan [PKL] pada 17 Iduka di Sumsel.

PKL adalah salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sikron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung pada dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. 

Pada 2023, SMKPPN Sembawa kembali menggandeng PT Hindoli Cargill Company di Musi Banyuasin, Sumsel agar bisa PKL di kebun sawit milik perusahaan. Program studi [Prodi] Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP] memberangkatkan 14 siswa. 

Presiden Direktur PT Hindoli Cargil Company, M Anton Bagus Asmara berpesan kepada siswa PKL agar selalu aktif dan banyak bertanya pada tempat [estate] serta  taat dan patuh terhadap peraturan perusahaan yang  mengedepankan Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup [K3LH]. 

14 siswa PKL akan tersebar di tujuh estate yakni Estate Tanjung Dalam Sri Gunung, Sungai Tungkal, Sungai Pelepah, Stall, Mukud, Pulau Berayun dan Penuguan. 

Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni mengapresiasi dukungan PT Hindoli Cargill Company sebagai salah satu perusahaan besar perkebunan sawit di Sumsel, dan diharapkan siswa dapat belajar untuk menjadi mandor baik pembibitan, penanaman, dan panen sesuai Standar Operasional Perusahan [SOP] perusahaan, sehingga kompetensi mereka meningkat dan ketika lulus siap untuk terjun sebagai job sekeers.

"Di Hindoli Cargil Company, nantinya siswa akan mendapatkan pengetahuan tentang manajeman perkebunan tanaman kelapa sawit," kata Yudi Astoni.

Menurutnya, beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain manual mandor, penghitungan AKP pada panen, pembagian ancak pada panen, kriteria buah, teknik pemotongan pelepah dan tandan biji sawit [TBS] dan teknik pengangkutan TBS ke TPH, pemanenan tandan buah segar kelapa sawit dengan mekanisasi, pemupukan, hingga proses buah segar menjadi CPO di pabrik pengolahan hingga pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit sebagai pupuk organik. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.