Jakarta [B2B] - Upaya menjamin ketersediaan pangan nasional terus dilakukan Kementerian Pertanian RI [Kementan]. Salah satunya dengan program musim tanam jangka panjang hingga dua tahun ke depan.

"Secara umum, ada 11 bahan pokok dasar kita dalam kendali aman. Khusus untuk beras kami telah mempersiapkannya sampai dua tahun kedepan sesuai petunjuk Bapak Presiden," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Selasa [29/12].

Menurutnya, dalam mempersiapkan pasokan beras, pihaknya sudah melakukan Musim Tanam [MT] Satu dan Dua pada Januari sampai Juni 2020 dengan stok mencapai 7,4 juta ton. Dimana produksinya mencapai 17 ton dengan kebutuhan konsumsi sebesar 15 juta ton.

Bahkan, pada Musim Tanam Dua [MT II] sekitar 5,2 juta hektar lahan sudah ditanam dengan baik sejak Juli sampai Desember. Produksi ini menghasilkan 25 juta ton gabah kering, sehingga jika dijumlahkan dengan sisa yang ada, akan terjadi over stok di tahun 2021 sekitar 7 juta ton.

"Ditambah untuk kesiapan 2021, kami sudah masuk dari Oktober 2020 sampai Maret 2021 akan ada 8 juta hektar dan hasilnya mencapai 18,5 juta ton sampai Juni 2021. Berarti stok akhir kita di 2021 menyampai 8-9 juta ton," katanya.

Mentan Syahrul juga mengakui ada beberapa hambatan yang disebabkan oleh cuaca. Karena itu, pihaknya melakukan percepatan memburu air, percepatan in-out pada daerah banjir, dan upaya lainnya.

"Insya Allah semua dapat berjalan dengan baik dan kita harus yakin bahwa pangan bisa tercukupi," kata Mentan Syahrul.

Di samping itu, pemerintah telah mempersiapkan kebutuhan pangan melalui program jangka panjang Lumbung Pangan [Food Estate] di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.

"Beberapa daerah yang defisit kita lakukan maping untuk optimalisasi aktivitas di sana. Pengembangan food estate ini juga untuk mengurangi impor terhadap bawang dan kentang. Kedepan sesuai arahan Presiden kita akan masuk ke Nusa Tenggara Barat [NTB]," tutupnya.