Kementan Koordinasi Sumsel Pastikan Ketersediaan Pangan Pokok Aman

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Koordinasi Sumsel Pastikan Ketersediaan Pangan Pokok Aman
SMKPPN SEMBAWA: Kapusdik BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti [ke-2 kanan] di Palembang bersama dinas terkait didampingi Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni dan Koordinator Program dan Kerjasama Pusdiktan, Saptorini

Palembang, Sumsel [B2B] - Demi memastikan stok pangan dasar di pasar aman, Kementerian Pertanian RI bergerak cepat turun ke pasar-pasar untuk memonitor ketersediaan 12 komoditas pangan pokok di 34 provinsi.

Kementan pun membentuk Satgas Pangan tingkat nasional, yang bertugas memonitoring dan melaporkan kondisi stok dan harga pangan selama Ramadan hingga Idul Fitri 1443 H.

Sebagaimana diketahui, data prognosa direkapitulasi dan divalidasi secara mingguan di lingkup Kementan. Apabila ada indikasi kenaikan harga signifikan atau keterbatasan suplai, tim Satgas Pangan akan turun ke pasar untuk monitoring dan mendapatkan informasi lebih lanjut sebagai dasar penyusunan strategi.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini fokus utama lembaganya adalah ketersediaan 12 komoditas pangan dasar untuk masyarakat. Karena itu, upaya monitoring stok produksi dan harga pangan dilakukan intensif di 34 provinsi.

"Semua pejabat saya, eselon I dan II, pada pekan minggu pertama dan kedua Ramadan tidak ada yang di Jakarta. Semua harus turun mengecek ketersediaan stok di distributor, importir dan lain-lain. Kalau kita turun, tentu memberi warning," ujar Syahrul.

Kementan, sambungnya, telah melakukan pemetaan stok dan harga pangan. Ada daerah hijau yang surplus dan yang kuning bisa mempersiapkan dirinya sendiri. "Tetapi juga ada yang merah. Kita akan tangani yang merah ini. Kita dekatkan ke daerah sentra," ujar Syahrul.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Sumatera Selatan, mengadakan koordinasi pengawalan sekaligus pengawasan sejumlah bahan pangan pokok termasuk beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula, dan minyak goreng. 

Rangkaian acara digelar mulai 19 - 20 April 2022 di Kota Palembang. Adapun tujuan yang ingin dicapai secara umum, memastikan ketersediaan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat, khususnya selama Bulan Suci Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1443H mendatang.

“Terkait satgas pangan, untuk mekanisme monitoring dan pelaporan dapat dilakukan setiap minggu, baik secara langsung maupun lewat media komunikasi lainnya, dengan pihak yang dituju," kata Dedi Nuryamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP].

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel pada koordinasi mengatakan terdapat permintaan yang tinggi terhadap 12 bahan pangan jelang Ramadhan, namun dapat dipastikan stok aman dan dapat terpenuhi. Pemda Sumsel rutin melaksanakan operasi pasar setiap hari dalam rangka menstabilkan harga pangan menjelang idul fitri,.

Dengan koordinasi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian sebagai penghubung, Kementan akan terus mengawal, juga mengawasi agar nantinya bahan pangan yang tersedia cukup dan harganya bisa dijangkau masyarakat umum. [timhumassmkppnsembawa]

Palembang of of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.