Petani Milenial, SMKPPN Kementan Luluskan 81 Siswa Kelas XII di Banjarbaru

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Petani Milenial, SMKPPN Kementan Luluskan 81 Siswa Kelas XII di Banjarbaru
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso [pegang mikrofon] pada kegiatan pelulusan dan pelepasan 81 siswa kelas XII didampingi Kasubag Tata Usaha, Isnanto Purwokusumo [depan, ke-2 kanan]

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Saat ini Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] gencar memfasilitasi dan menarik minat generasi milenial untuk back to agriculture [kembali ke pertanian] dengan mencanangkan program cetak 2,5 juta petani milenial.

“Kita fasilitasi mereka. Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren dan hebat," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Hal itu diamini oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa untuk menjadi negara maju, hal utama yang perlu digenjot adalah SDM-nya. Guna memenuhi target tersebut, perlu dilakukan pemantapan pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker, job creator maupun pengusaha pertanian milenial.

“Sementara kualifikasi job seeker adalah petani milenial yang terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan pada dunia usaha dan industri sektor pertanian,” katanya.

Langkah tersebut diimplementasikan oleh unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan Kementan, yakni SMK-PP Negeri Banjarbaru berhasil mencetak calon penerus generasi muda bidang pertanian dengan meluluskan 81 siswa kelas XII Tahun Pendidikan [TP] 2021/2022.

Pengumuman kelulusan dilakukan oleh pihak sekolah kepada siswa pada Jumat pekan lalu [03/06]. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Budi Santoso, Kasubag Tata Usaha, Isnanto Purwokusumo, tenaga pendidik dan siswa XII SMK-PP N Banjarbaru.

Budi Santoso dalam sambutannya mengatakan, “semoga 81 siswa ini, kami doakan sukses selalu. Semoga nantinya di antara kalian ada yang menjadi pengusaha di bidang pertanian yang sukses.”

Dia menambahkan bahwa para siswa yang dinyatakan lulus telah menempuh pendidikan di SMK-PP N Banjarbaru selama tiga tahun. Secara hasil terhadap kecakapan dan keterampilan, sudah dinyatakan lulus dengan uji sertifikasi siswa yang kemudian dinyatakan kompeten oleh Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP].

“Setelah lulus kalian tetap harus belajar. Fakta di lapangan sangat berbeda dengan di sekolah, tetapi ingat ini adalah awal perjuangan kalian. Tetap semangat menempuh perjuangan yang lebih keras dan selamat berjuang sendiri," kata Budi Santoso.

Tahun ini SMK-PP N Banjarbaru meluluskan dan melepas sebanyak 81 orang yang terdiri dari tiga Kompetensi Keahlian yang ada di SMK-PP N Banjarbaru, di antaranya 38 siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP], 23 siswa Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura [ATPH] dan 20 siswa Agribisnis Pengolahan Hasil [APHP].

Di antara 81 siswa di atas di antaranya ada yang meneruskan bekerja di perusahaan, melanjutkan kuliah, menjadi abdi negara, serta tentunya ada yang melanjutkan menjadi petani di wilayah masing-masing. [timekpossmk-ppnbanjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.