Kementan gelar Forum Kerja Sama Program YESS tingkat Provinsi di Kalsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kota Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Regenerasi petani dan penguatan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus Kementerian Pertanian RI (Kementan). Salah satunya melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
SMK-PP Negeri Banjarbaru ditunjuk sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS untuk Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, PPIU YESS Kalsel bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel menggelar Forum Kerja Sama Provinsi YESS di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru pada Senin (17/11).
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong peningkatan produksi pangan strategis yang memerlukan SDM pertanian usia produktif.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa Program YESS menjadi barometer lahirnya petani milenial yang berdaya saing dan berorientasi bisnis.
SMKPPN Banjarbaru
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni, menegaskan bahwa kegiatan Forum Kerja Sama Provinsi YESS memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung regenerasi petani muda dan pengembangan kewirausahaan pertanian.
Project Manager YESS Kalsel, Angga Tri Aditia P., menekankan pentingnya menjaga semangat program.
“Masa program memang hampir selesai, tapi semangatnya tidak boleh berhenti. Ilmu, akses keuangan, dan jaringan yang sudah diberikan harus terus dimanfaatkan. Tetap percaya diri dan kembangkan usaha kalian,” katanya.
Angga Tri menambahkan, pendampingan tetap ada sehingga pemuda tidak berjalan sendiri menghadapi tantangan usaha.
"Sejak 2019 hingga 2025, lebih dari 24.000 pemuda pada empat kabupaten di Kalsel telah merasakan manfaat program," katanya.
Project Manager YESS Nasional, Miko Harjanti, menilai capaian Kalsel cukup menonjol. Kalsel memang mendapat alokasi anggaran lebih kecil, tetapi kinerjanya termasuk yang paling baik.
"Hal itu menunjukkan bahwa komitmen bisa mengoptimalkan sumber daya yang terbatas,” katanya.
Program YESS Kalsel
Secara nasional, Program YESS telah menjangkau sekitar 299.574 pemuda melalui pelatihan, akses permodalan, pendampingan bisnis, kurasi produk, hingga penguatan koperasi.
Di Kalsel, klaster wirausaha terus diperkuat untuk membangun ekosistem agribisnis lokal.
Mewakili Pemprov Kalsel, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Adi Santoso menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Program YESS.
“Program ini bukan hanya kegiatan, tapi investasi jangka panjang untuk mencetak petani modern,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya keteguhan para pemuda. “Hidup ini proses belajar yang tidak berhenti. Kita perlu keberanian mengambil langkah, ketekunan menghadapi perubahan dan kebersamaan untuk maju."
Adi Santoso berharap pemuda Kalsel dapat menjadi motor penggerak pertanian masa depan sekaligus inspirasi generasi berikutnya.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Berita Acara serah terima database petani milenial, pameran produk petani muda dan talkshow petani muda sukses. [Tim Ekpos SMKPPN Banjarbaru]
Banjarbaru City of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
