Tes Fisik & Kesehatan, Syarat PMB Polbangtan Kementan bagi Jalur Umum
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor tengah melaksanakan tahap seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Jalur Umum untuk Tahun Akademik 2025/2026. Tahap ini memasuki proses penting berupa tes fisik dan kesehatan yang ketat dan berlapis untuk memastikan calon mahasiswa memiliki kondisi prima.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan tes fisik dan kesehatan bukan hanya formalitas, namun menjadi salah satu upaya Polbangtan Bogor untuk menjamin kualitas SDM pertanian masa depan, sejalan visi Kementerian Pertanian RI (Kementan) mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.
Upaya Polbangtan Bogor sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman tentang pentingnya regenerasi petani melalui pendidikan vokasi, karena pertanian masa depan dikelola oleh generasi tangguh.
“Regenerasi SDM pertanian menjadi kunci. Mahasiswa Polbangtan tidak hanya harus cerdas juga kuat, sehat dan siap menghadapi tantangan lapangan," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (PPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan pentingnya pemeriksaan ketat, terkait dengan kesehatan dan kemampuan fisik.
“Mahasiswa pertanian akan terjun langsung ke lapangan, menghadapi dinamika alam dan sosial. Kesehatan fisik dan mental yang baik adalah syarat utama untuk menghasilkan inovasi di sektor pertanian," katanya.
Polbangtan Bogor
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto menegaskan dalam pengumuman resmi, disebutkan “seluruh calon mahasiswa wajib membawa perlengkapan sesuai ketentuan dan mengikuti seluruh tahap tanpa terkecuali.”
Yoyon Haryanto menambahkan, berdasarkan Pengumuman Nomor B-2740/SM.220/I.8/06/2025, calon mahasiswa yang lolos tahap wawancara kini mengikuti serangkaian pemeriksaan: Fisik meliputi tinggi & berat badan, tekanan darah, THT, mata, kulit, hingga pemeriksaan penyakit dalam dan neurologi; Laboratorium berupa pemeriksaan narkoba, darah lengkap, fungsi hati (SGOT, SGPT, HbsAg), fungsi ginjal (ureum, kreatinin), EKG, hingga rontgen thorax.
"Juga Tes Kejiwaan - menggunakan metode Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) untuk mengukur kesehatan mental dan kesiapan psikologis calon mahasiswa," katanya.
"Sementara untuk Tes Fisik Lapangan berupa lari, push-up, sit-up hingga lunges melalui kerja sama dengan Pusat Pendidikan Zeni TNI AD atau Pusdikzi Bogor," ungkap Yoyon Haryanto.
Dia menambahkan, kegiatan tes berlangsung 3 dan 4 Juli 2025 pada tiga lokasi yakni Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Bogor untuk pemeriksaan jasmani, RSUD dr. Marzoeki Mahdi untuk tes kejiwaan, dan Kampus Polbangtan Bogor untuk tes fisik lapangan.
Yoyon Haryanto mengungkapkan, Polbangtan Bogor sebagai bagian dari pendidikan vokasi Kementan senantiasa menjaga standar seleksi ketat agar lulusan siap menjadi wirausaha muda pertanian yang inovatif dan memiliki daya tahan tinggi menghadapi tantangan di sektor pertanian.
Calon mahasiswa diimbau terus memantau pengumuman resmi via website https://pmb.polbangtan-bogor.ac.id/ dan memastikan kesiapan mengikuti seluruh rangkaian tes hingga tahap akhir.
"Polbangtan Bogor meyakini, hanya generasi muda yang sehat, tangguh dan berprestasi yang mampu mengantarkan Indonesia menuju kedaulatan pangan dan pertanian yang maju. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.