Kementan Melatih Sejuta Petani dan Penyuluh Antisipasi Perubahan Iklim
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI menargetkan peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk adaptasi dan mitigasi pertanian terhadap perubahan iklim [climate change].
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo sebagai Ketua Kelompok Kerja Pertanian [Agriculture Working Group] G20 meminta kepada seluruh negara anggota agar senantiasa memelihara bumi dari fenomena perubahan iklim.
Mentan Syahrul mengingatkan dalam masa pemulihan dari pandemi Covid-19, negara-negara G20 sepakat mengusung mandat Zero Hunger di tengah dampak perubahan iklim.
"Apa yang kita buat ini adalah sesuatu yang hebat. Sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang sangat penting bagi negara bangsa dan rakyat. Menghadapi tantangan yang ada dan kondisi unpredictable seperti climate change dan tentu dampak pandemi Covid-19," katanya.
Perubahan iklim seperti ini baru kita hadapi, oleh karena itu ini luar biasa. Kondisi ini tidak bisa dispekulasi," katanya saat membuka Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022, Rabu [23/2]. Topik pelatihan adalah ´Adaptasi dan Mitigasi Pertanian terhadap Perubahan Iklim´ yang digelar secara virtual selama tiga pekan, hingga 17 Maret 2022.
Mentan SYL menyebut Indonesia adalah bangsa besar dengan 273 juta orang, dan berkeyakinan insan pertanian pasti bisa melewati dan menghadapi serta beradaptasi terhadap situasi climate change ini.
Ditambahkannya, inovasi teknologi dan sistem digital sangat bermanfaat pada era saat ini, karena semua kegiatan pertanian bisa ter-update secara cepat.
Menurutnya, pertanian Indonesia didukung aspek yang banyak. “Alam Indonesia sudah menjanjikan, orang kita banyak, teknologi, pelatihan, research, hanya tinggal ketekunan- ketekunan yang harus dilakukan."
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini dunia didera oleh dampak perubahan iklim dan pandemi Covid 19 yang hingga kini belum usai, namun Kementan harus tetap menjaga bagaimana caranya produktivitas dan produksi pertanian tetap meningkat.
Dedi menegaskan, Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh 2022 merupakan program reguler maksimum, agar petani mengerti dan memahami perubahan iklim, dampak perubahan iklim, dan cara mengatasinya. Diharapkan petani mampu implementasikan teknologi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
"Sasaran peserta ditargetkan lebih 1,5 juta orang bahkan lebih, yang terdiri dari petani dan insan pertanian lainnya. sejumlah 1,5 juta serta penyuluh pertanian sebanyak 68.483 orang”, katanya.
Sebagaimana diketahui, kegiatan pelatihan melibatkan kelompok Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya [P4S], Ikatan Alumni Magang Jepang [Ikamaja), Kelompok Tani dan Nelayan Andalan [KTNA], Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan [DPM/DPA], Perhimpunan Penyuluh Pertanian [Perhiptani) dan insan pertanian lainnya yang akan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis [UPT] lingkup BPPSDMP Kementan. [timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
