Dukung Kendalikan Inflasi, Kementan lakukan Gerakan Tanam Cabai
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Novita Cahyadi
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Upaya menggenjot produksi tanaman cabai di kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMK PPN] Sembawa. Kegiatan penanaman cabai ini bertujuan untuk menjaga dan mempertahankan stabilitas harga dipasaran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan solusi untuk menghadapi inflasi terjadi adalah dengan meningkatkan produksi.
“Kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah dapat diatasi tidak hanya dengan keterlibatan petani dalam produksi, tetapi juga dapat melibatkan partisipasi masyarakat untuk menanam cabai dengan membantu penyuluh dilapangan,” sebut Dedi.
Inisiatif yang diusung oleh Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni menggerakkan seluruh pegawai, baik dari PNS, maupun THL serta peserta didik Pramuka Saka Taruna Bumi untuk terlibat langsung dalam gerakan penyediaan bibit cabai.
Aksi yang berlangsung di tempat persemaian benih, dilakukan dengan target penanaman 100.000 bibit tanaman cabai, Sabtu [13/1].
Yudi Astoni menjelaskan gerakan tanam cabai merupakan dukungan untuk kebijakan Menteri Pertanian sebagai upaya menekan inflasi pangan dengan cara meningkatkan produktifitas penyebab inflasi salah satunya komoditas cabai.
Dia menyampaikan bahwa saat ini pihaknya menyediakan 100.000 bibit tanaman cabai untuk kemudian disebar di wilayah Banyuasin, baik petani, poktan, gapoktan, maupun stakeholder terkait.
“Pada dasarnya tanaman cabai sesuai dengan keseimbangan lahan kita, untuk itu melalui aksi ini kami ingin mengajak masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam cabai,” ungkap Yudi Astoni.
“Mengingat pentingnya cabai rawit dalam kehidupan sehari-hari dan dampaknya terhadap inflasi, Kementerian Pertanian telah mencanangkan serangkaian program untuk mendorong produksi cabai rawit yang berkelanjutan, menjaga pasokan yang cukup, dan mengendalikan harga yang berlebihan,” tambahnya
Dengan menggiatkan aksi penanaman cabai baik skala besar mau pun kecil seperti memanfaatkan lahan pekarangan atau melalui polibag sudah termasuk dalam bagian mendukung ketersediaan pasokan cabai. [titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
