Agro Eduwisata SMKPP Kementan, Sarana Edukasi Pertanian Representatif di Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Banyuasin, Sumsel [B2B] – Membuat generasi muda cinta terhadap dunia pertanian dilakukan Kementerian Pertanian [Kementan] dengan membuat Agroeduwisata di beberapa Unit Pelaksana Teknis [UPT] yang ada di Daerah.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan, Agroeduwisata merupakan kegiatan pengembangan kawasan pertanian yang berperan sebagai kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan, juga sebagai kawasan wisata.
"Agroeduwisata merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan dunia pertanian ke masyarakat luas. Memadukan unsur pertanian, edukasi dan wisata. Mengenal pertanian dan berwisata diharapkan dapat membuat generasi muda tertarik," ujar Syahrul.
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, mengatakan Agro Edu Wisata [AEW] harus hebat, termasuk infrastrukturnya, pertanamannya, dan semuanya harus hebat.
"Agro wisata dapat dijadikan sebagai tempat atau sarana pembelajaran dan meningkatkan kecintaan kaum milenial dan usia dini terhadap pertanian dan peternakan.Jadi belajar sambil berwisata inti nya," jelas Dedi.
Diatas lahan seluas hampir 100 hektar, salah satu UPT Pendidikan Kementerian Pertanian yaitu SMK PP Negeri Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan menjawab tantangan pengembangan Agroeduwisata ini dibuktikan dengan frekuensi kunjungan sangat tinggi.
Kali ini, Rombongan SMA Negeri 15 Palembang yang terdiri dari 312 orang peserta didik dan 20 Tenaga pendidik mengunjungi Agroeduwisata SMK PP N Sembawa.
Yudi Astoni selaku Kepala Sekolah SMKPPN Sembawa juga menyambut baik kunjungan ini, dan berharap wawasan yang didapat dapat menambah cinta generasi muda terhadap dunia pertanian.
"Saya berharap dengan ada nya Agroeduwisata, kita bisa menyampaikan kepada masyarakat, pertanian tidak identik dengan kotor dan membosankan. Pertanian itu menyenangkan dan menghasilkan," jelas Yudi.
Yudi menyampaikan agar kunjungan edukasi efektif rombongan akan dibagi menjadi delapan kelompok yang secara bergantian akan mengunjungi unit produksi sayur dan buah semusim [smart farming], workshop/demo alsintan pertanian, perbanyakan tanaman secara vegetative, kebun anggrek tanah , petik timbang bayar di kebun jambu kristal, kunjungan kebun serai wangi, dan melihat proses penyulingan dan melihat produk-produk turunan minyak serai wangi.
Kepala Sekolah SMA 15 Darmawati menyampaikan bahwa SMK PP N Sembawa adalah tempat yang representasif untuk edukasi pertanian, perkebunan, dan peternakan dibandingkan dengan sekolah sekolah lainnya. Selain itu ternyata SMK PP N Sembawa sangat melebihi harapan kami, disini jauh lebih bagus dan mengedukasi sekali, apalagi di bagian Smart Farming, yang notabene anak -anak belum pernah lihat. Harapan kami, semoga siswa kami dapat memahami tentang pertanian.
"Selain itu kedepan sekolah kami akan memagangkan siswa kami disini untuk belajar tentang pertanian, atau mungkin guru SMK PP N Sembawa bisa menjadi guru pertanian saat kami butuhkan dan dalam waktu dekat kami akan melakukan MOU dengan SMK PP N Sembawa." tambah Darmawati.
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
