Rekomendasi KostraTani, Varietas Padi Usia Tanam 100 Hari di Lebak Banten

Indonesian Rice Production until December 2020 is Predicted 15 Million Tons

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Rekomendasi KostraTani, Varietas Padi Usia Tanam 100 Hari di Lebak Banten
CEPAT PANEN: penyuluh Lebak mengajak petani memanfaatkan sisa musim hujan hingga Juli 2020, untuk percepatan tanam [Foto: Humas Pusluhtan]

Lebak, Banten [B2B] - Sebagian besar petani Kabupaten Lebak memilih padi varietas Ciherang dan Mekongga untuk mendukung percepatan tanam padi. Usia tanam kedua varietas relatif pendek, sekitar 100 hari, waktu panen diperkirakan akhir September atau awal Oktober 2020.

Penyuluh pertanian Erna Martina mengatakan bahwa Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] di tingkat kecamatan merekomendasikan Ciherang dan Mekongga lantaran menyikapi prediksi FAO dan pandemi Covid-19.

"Badan Pangan PBB tersebut memprediksi krisis pangan akan melanda sebagian wilayah Asia akibat kekeringan. Hal itu bisa terjadi apabila tidak diantisipasi, apalagi saat ini masih tersedia air di lahan sebelum menguap sia-sia akibat kemarau," katanya.

Hari-hari ini petani Kabupaten Lebak pada delapan kecamatan masih bergegas menanam padi. Penyuluh mendampingi delapan Poktan sejak 20 Juni lalu untuk Musim Tanam II periode April - September [MT II Asep]. 

"Kabupaten Lebak mengantisipasi krisis pangan dengan percepatan tanam padi setelah panen raya. MT II Asep dimulai sejak awal Mei 2020. Sampai saat ini penyuluh terus mendampingi petani menanam padi," kata Erna Martina melalui keterangan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP].

Realisasi terkini mencapai 189 hektar yang ditanam oleh delapan kelompok tani yakni Poktan Melati seluas 20 hektar; Poktan Katagihan 11 hektar; Poktan Silebu 30 hektar; Poktan Gununghaur 20 hektar; Poktan Kapunduhan 37 hektar; Poktan Tarikolot Makmur 20 hektar; Poktan Tani Mukti 30 hektar; dan Poktan Sukadamai 21 hektar.

Penyuluh Pusat, Susilo Astuti Handayani di Kementerian Pertanian RI selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian di Provinsi Banten menyatakan Surat Edaran [SE] dari Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo telah menjadi perhatian pemerintah daerah, untuk memantau dan memastikan percepatan tanam padi MT II 2020.

Mentan Syahrul juga mengajak penyuluh dan petani memanfaatkan sisa musim hujan hingga Juli 2020, untuk percepatan tanam mendukung target luas tanam 11,66 juta hektar di seluruh Indonesia. 

"Pemerintah menargetkan produksi beras Juli hingga Desember 2020 sekitar 15 juta ton, paling rendah sekitar 13,2 juta ton," kata Mentan di hadapan petani di di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur [NTT] pada Jumat [29/5].

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi berulangkali mengingatkan melalui video conference dengan petani dan penyuluh di seluruh Indonesia tentang pentingnya sektor pertanian, karena menyangkut kebutuhan pangan rakyat.

"Pertanian tidak boleh berhenti. Penyuluh harus tetap semangat dan tetap turun ke lapangan mendampingi petani untuk menggenjot produksi pangan," katanya.

Erna Martina menguraikan bahwa tujuh penyuluh dari KostraTani di Lebak mendampingi petani di antaranya Dike Cidrasari di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak; Didin di Desa Sindangmulya, Kecamatan Maja; Tatan Kustandi di Desa Pasirhaur, Kecamatan Cipanas.

"Sementrara Dadan Agus Kartiwa di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cikulur; Abdulloh Qumaeni di Desa Sipayung, Kecamatan Cipanas; Pupu Pauziah di Desa Warunggunung, Kecamatan Warunggunung; dan Ridwan Prihantoro Desa Parage, Kecamatan Cikulur," katanya. [Liene]

Lebak of Banten [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases