Wamentan Resmikan Agrowisata Budidaya Nanas di Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Prabumulih, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian mendorong upaya pemerintah daerah untuk memaksimalkan potensi daerah di sektor pertanian dan terus membuka peluang ekspor komoditas ke mancanegara
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pertanian Indonesia harus dapat berkembang melalui ekspor.
"Kehadiran kita untuk kepentingan bangsa negara agar lebih baik. Nilai ekspor kita harus lebih besar daripada impor, untuk itu kita semua harus ambil bagian untuk kesejahteraan masyarakat," tegas Syahrul.
Wakil Menteri Pertanian [Wamentan], Harvick Hasnul Qolbi melakukan kunjungan kerja ke Kota Prabumulih, kota yang merupakan penghasil nanas terbesar di Sumatera Selatan [21/2].
Kunjungan di Kota Prabumulih dalam rangka meresmikan kawasan Agrowisata Budidaya Tanaman Nanas sekaligus melakukan penanaman nanas di lahan seluas 45 hektar di Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur.
Pada kesempatan tersebut, Wamentan Harvick mendorong agar Pemerintah Kota Prabumulih terus menggiatkan ekspor pada komoditas nanas. Menurutnya, hal ini selaras dengan program unggulan Kementan yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor [Gratieks].
"Konkretnya kita bisa mengundang pengusaha di sini untuk dapat memanfaatkan serat nanas, sebagaimana kita saksikan tadi tidak hanya nanas secara fresh tetapi juga produk off farm atau hilirisasi bisa lebih cepat lagi," ujar Harvick
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan kepada Unit Pelaksana Teknis [UPT] Vertikal Kementan untuk mendukung program utama kementan melalui Duta Petani Milenial [DPM] dan Duta Petani Andalan [DPA].
"Kita harus mengandeng petani-petani milenial yang ada diseluruh penjuru negeri, setidaknya bisa menjadi generasi penerus para petani, bahkan ikut ekspor, dalam mendukung program unggulan kementan (Gratieks)" tegas Dedi.
Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis [UPT] Kementan, SMK PP Negeri Sembawa juga melakukan pendampingan DPM dan DPA. Siska Antoni adalah salah satu DPM di Kota Prabumulih yang kebunnya di resmikan menjadi Agrowisata Kebun Nanas Kota Prabumulih.
Wamentan Harvick bersama Walikota Prabumulih Ridho Yahya, Wakil Walikota Prabumulih Andriansyah Fikri, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Giri Ramanda N Kiemas, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan Bambang Pramono serta Seluruh UPT Vertikal Kementerian Pertanian, melakukan peresmian dan penanaman nanas varietas queen.
Wamentan tampak meninjau stand yang ada di lokasi acara serta melihat langsung proses pengolahan nanas. Hasil pengolahan serat daun nanas ini bisa menjadi bermacam produk siap pakai, seperti kain tenun, pakaian, tanjak, dan tas.
Walikota Prabumulih, Ridho Yahya mengatakan nanas dari daerahnya sudah diekspor ke Singapura. Namun, jumlah produksinya hanya mencapai 100 kg per bulan, sementara total permintaan sebanyak 2 ton per bulan.
"Ke depan kami berharap bantuan-bantuan dari Kementerian Pertanian, mulai dari bibit nanas dan alat-alat pengelolaannya dapat menggenjot produktivitas nanas di Prabumulih," harap Ridho.
Prabumulih of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
