Panen Awal Tahun, BPS Prediksi Produksi Padi 2021 Naik Tajam

National Rice Production Exceeds the Indonesian Govt`s Target

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Panen Awal Tahun, BPS Prediksi Produksi Padi 2021 Naik Tajam
LUAS PANEN: Luas bahan baku sawah berdasarkan data Kerangka Sampling Area [KSA] tahun 2019 mencapai 7,46 juta hektar. Angka ini masih bisa bertambah seiring perluasan yang sedang dilakukan [Foto: Kementan]

Jakarta [B2B] - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto mengatakan bahwa tahun ini produksi beras nasional berpotensi naik tinggi, 4,86%. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal 2021, terutama di sejumlah daerah terus menunjukkan tren positif.

"Potensi luas panen padi 2021 sangat bagus dan juga menjanjikan, tapi potensi ini harus kita waspadai, mengingat musim hujan dan banjir juga cukup besar dan bisa berdampak pada gagal panen," kata Suhariyanto dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin [1/3].

Berdasarkan catatan BPS, pergerakan produksi beras mencapai 54,56%, masih lebih tinggi ketimbang 2019 yang hanya 54,60%. Sementara total luasan panen pada 2020 lalu mencapai 10,66 juta hektar, dengan sentra produksi terbesarnya Provinsi Jawa Timur.

"Ini juga cukup menggembirakan, karena harga gabah kering giling di tingkat petani masih mengalami kenaikan, sebesar Rp5.320 atau naik 0,03 persen. Ke depan, pergerakan produksi harga gabah kering panen masih akan meningkat," katanya.

Di samping itu, produksi beras pada 2020 lalu juga naik 31,33% ketimbang 2019 hanya 31,31%. Meski naik tipis, kata Suhariyanto, pemerintah berhasil mengendalikan produksi beras, sehingga kebutuhan masyarakat masih tercukupi dengan baik.

"Kinerja produksi padi relatif terjaga selama 2020. Artinya, produksi tahun ini secara keseluruhan berjalan stabil dan sangat menggembirakan," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, luas bahan baku sawah berdasarkan data Kerangka Sampling Area [KSA] tahun 2019 mencapai 7,46 juta hektar. Angka ini masih bisa bertambah seiring perluasan yang sedang dilakukan.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, Kementan berkomitmen menjaga produksi padi secara nasional. Selain itu, upaya mitigasi pencegahan gagal panen akibat cuaca ekstrim dan potensi serangan OPT secara aktif dilakukan.

Kuntoro juga menambahkan asuransi pertanian sejak dini telah disosialisasikan agar segera dimanfaatkan petani untuk mencegah kerugian akibat gagal panen.

“Upaya kita menghadapi perubahan cuaca dan resiko bencana sudah dilakukan. asuransi AUTP bagi petani terus digalakkan,” tegas Kuntoro.

Selain menjaga produktuvitas di lahan sawah eksisting, juga dilakukan upaya perluasan area tanam melalui peningkatan indek pertanaman dan mendorong pertanaman di areal baru. Selain itu pemerintah terus melakukan pengembangan program jangka panjang food estate, yang untuk komoditas utama padi kini sudah berjalan di Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur, yang merupakan langkah extraordinary pemerintah dalam penyediaan pangan.

Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry predicts rice production in first quarter of 2021 around 14,54 million tons or increase 3,08 million ton or 26,84% than 2020 around 11,46 million ton, according to senior official of Indonesian Statistics Agency.