Tiga Siswi SMKPPN Kementan Tembus Faperta Unlam Banjarbaru
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Tiga siswi dari sekolah vokasi pertanian binaan Kementerian Pertanian RI, SMKPPN Banjarbaru menembus perguruan tinggi negeri [PTN] terkemuka di Kalimantan, Universitas Lambung Mangkurat [Unlam] melalui Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru [SNPMB] pada Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi [SNPB].
Ketiga siswi Kelas XII pada Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri di Provinsi Kalimantan Selatan [SMKPPN Banjarbaru] lolos masuk Fakultas Pertanian [Faperta] Unlam pada tiga program studi [Prodi] berbeda.
Mereka adalah Alya Ramadhani Yunda dari Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP] SMKPPN Banjabaru diterima pada Prodi Peternakan; Ira siswi Prodi APHP masuk Prodi Sosial Ekonomi Perikanan dan Nahdlatur Rahmah dari Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura diterima pada Prodi Proteksi Tanaman pada Faperta Unlam Banjarbaru.
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso melalui lini masa Instagram memberi selamat pada tiga siswi Kelas XII, sekaligus membuktikan bahwa pendidikan vokasi Kementan mampu melahirkan lulusan berkualitas sebagai kandidat job creator dan job seeker unggulan.
Capaian kelima siswa pendidikan vokasi Kementan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Indonesia adalah negara agraris dengan sumber daya alam melimpah mulai dari pantai, dataran rendah maupun dataran tinggi yang bisa menjadi resources bagi anak bangsa khususnya generasi milenial.
"Kalian adalah orang-orang pilihan Tuhan yang berada di jalur yang tepat. Pertanian, sektor yang dibutuhkan oleh semua pihak dan sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan sebuah negara," katanya.
Mentan Syahrul mengingatkan, manfaatkan kesempatan tersebut, jangan disia-siakan. "Jangan permalukan orang tuamu. Jangan permalukan bangsamu. Banyak orang yang kepingin masuk dan kamu yang terpilih.”
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa pendidikan vokasi pertanian akan menghasilkan job creator yang membuka lapangan kerja dan job seeker yang siap kerja di seluruh lini pertanian.
"Masa depan pembangunan pertanian di pundak generasi milenial, yang harus diperkuat keilmuannya. Salah satu unsur penting pendidikan vokasi adalah peralatan praktik yang cukup dan memadai," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan SMKPPN adalah pilar pendidikan untuk menghasilkan lulusan profesional, berdaya saing, entrepreneur.
"Kenapa harus menghasilkan SDM profesional, berdaya saing dan berjiwa entrepreneur? Pertanian dahulu cenderung berupa kewajiban, keterpaksaan, kebiasaan. Pertanian modern seperti saat ini adalah kegiatan bisnis, itulah esensi pertanian masa kini dan akan datang," katanya.
Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso menyatakan terus berupaya meningkatkan kualitas siswa/i yang berminat melanjutkan ke PTN, utamanya perguruan tinggi kedinasan seperti Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] maupun Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern.
Dia berharap ketiga siswi yang lolos SNPMB PTN 2023 akan memotivasi dan melecut siswa kelas X dan XI untuk meningkatkan prestasi akademik dan praktik, guna menempuh kuliah di perguruan tinggi terkemuka, khususnya Polbangtan dan PEPI Serpong.
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.