Siswa SMK-PP Negeri Kementan Tingkatkan Kompetensi IOT Smart Garden

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Siswa SMK-PP Negeri Kementan Tingkatkan Kompetensi IOT Smart Garden
SMKPPN SEMBAWA: Kepala Sekolah SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi ini merupakan kegiatan co-kurikuler berbasis proyek.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - SMK-PP Negeri Sembawa sebagai salah satu UPT BPPSDMP Kementan melaksanakan ´Peningkatan Kompetensi bagi Siswa Kelas X dan XI´ dengan tema ´Rekayasa Teknologi´ dan subtema ´Internet of Things (IoT)´ Smart Garden selama tiga hari, 14 - 16 Mei 2025.

Pelaksanaan kegiatan sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman yang menyatakan yakin, dengan pendidikan vokasi akan menjadikan para petani milenial yang lebih berkualitas.

"Hadirnya Kurikulum Merdeka dalam pendidikan vokasi, akan menjadikan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian ada di generasi milenial," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.

SMKPPN Sembawa

Kepala SMK-PP Negeri Sembawa, Budi Santoso mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi ini merupakan kegiatan co-kurikuler berbasis proyek.

"Dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan," katanya pada Jumat (16/5/2025)

Profil Pelajar Pancasila, ungkap Budi Santoso, merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Kegiatan kali ini, dimensi atau ciri utamanya berfokus pada bergotong royong, bernalar kritis dan kreatif," katanya lagi.

Mengapa dipilih tema Rekaya teknologi, tambah Budi Santoso, karena untuk lebih mengakrabkan siswa/idengan teknologi. Mengingat, dunia pertanian saat ini sudah bertransformasi lebih modern. 

"Dengan memahami IoT dalam dunia pertanian, kedepan siswa lebih dapat menerapkan dan mengembangkan pertanian," ungkap Budi Santoso.

Muhammad Abdullah salah satu fasilitator kegiatan menjabarkan untuk Proyek Smart Garden akan menggunakan Internet og Things (IoT) dengan aplikasi Arduino dan Blynk serta alat ESP32.

"Tujuan projek ini, agar siswa mampu memasang dan menguji alat/simulasi sistem IoT sederhana (sensor + Arduino + notifikasi ke HP/laptop)," katanya.

Siswa mampu menganalisis data sensor secara sederhana seperti membaca data kelembaban dan menentukan kapan penyiraman otomatis diperlukan.

"Setiap kelas terdiri dari lima kelompok akan didampingi dua fasilitator diminta melakukan instalasi baik software dan hardware pada smart garden ini," ungkap Muhammad Abdullah.

Setelah berhasil dengan prototipe Smart Garden, setiap tingkat kelas akan membuat 2 titik smart garden hasil projek mereka.

Siswa kelas X ATP, 1 Fahri mengikuti proses tersebut dengan serius dan antusias, walaupun ada kegagalan dalam instalasi, tidak menyurutkan semangat untuk terus mencoba sampai berhasil instalasi smart garden dapat digunakan. [titin/timhumas smkppnsembawa]

 

Banyuasin of South Sulawesi (B2B) - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.