Surplus Beras, KostraTani Ranomeeto Konsel Dampingi Petani Panen 200 Hektar
Indonesian Agriculture Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Konawe Selatan, Sultra [B2B] - Luasnya Indonesia membuat sektor pertanian khususnya padi sawah saat ini memasuki masa pertanaman di sebagian wilayah, sementara wilayah lain siap panen seperti halnya hamparan kuning seluas 200 hektar membentang pada 12 desa di Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Koordinator KostraTani Ranomeeto, Pangerang didukung 12 penyuluh pertanian mendampingi petani di wilayah kerja balai penyuluhan pertanian [BPP] yang dipimpinnya menyiapkan panen raya varietas Sentana dan Impara dengan produktifitas rata-rata lima ton per hektar.
"Pandemi Covid-19 diwaspadai dan diantisipasi petani untuk tetap turun ke sawah seraya mematuhi Protokol Kesehatan menangkal virus Corona menjelang masa panen," kata Pangerang melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP].
Pangerang juga mengajak dan terus memotivasi para penyuluh agar tetap semangat bekerja, tidak boleh kendor melakukan pelayanan pendampingan terhadap para petani binaannya untuk terus berproduksi tidak hanya terhadap komoditas utama, termasuk potensi komoditas pangan lokal.
Dia mengajak dan menggerakkan para penyuluh agar lahan di BPP dimanfaatkan secara maksimal untuk ditanami aneka komoditas dengan menerapkan sistem pertanian terpadu, yang dikelola sesuai rekomendasi sehingga tumbuh dan berkembang serta berproduksi baik, sekaligus menjadi laboratorium percontohan terumatama bagi kelompok tani [Poktan] binaan masing-masing penyuluh.
"Alhamdulillah meski pandemi Covid-19, tanaman jagung Bissi 16 seluas 40 are yang ditanam di lahan BPP Ranomeeto sudah bisa dipanen, dengan produktifitas hasil ubinan rata-rata 5,5 ton per hektar. Selain itu, komoditas lain yang diusahakan tumbuh baik dengan fase pertumbuhan beragam. Selain dapat dikonsumsi para penyuluh juga dapat dijual sebagai tambahan biaya operasional BPP selaku KostraTani di tingkat kecamatan," kata Pangerang.
Penyuluh pertanian pusat di Kementerian Pertanian RI, Ruslia Atmaja, selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara menyatakan langkah KostraTani Ranomeeto sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar petani didampingi penyuluh pertanian tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.
"Petani dan penyuluh dan pemangku kepentingan selama berada di lapangan wajib mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona," pesan Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani di lapangan. "Pangan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah krisis Covid-19." [Liene]
South Konawe, Southeast Sulawesi [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases.