SMKPPN Kementan lakukan Pendampingan Vaksinasi PMK di Banyuasin Sumsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


SMKPPN Kementan lakukan Pendampingan Vaksinasi PMK di Banyuasin Sumsel
SMKPPN SEMBAWA: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menginstruksikan seluruh jajaran BPPSDMP wajib turun ke lapangan, terutama tenaga medik dan paramedik dalam menanggulangi wabah PMK seperti dilakukan SMKPPN Sembawa

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Penyakit Mulut dan Kuku [PMK] telah menyebar di sebagian wilayah Indonesia. Untuk itu, Kementerian Pertanian RI melalui unit kerjanya telah melakukan berbagai langkah solutif mengatasi wabah PMK. Mulai dari membangun Posko, tata kelola lalu lintas ternak, bantuan obat, vitamin, vaksinasi, pelatihan hingga pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi [KIE]. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan kegiatan-kegiatan kolaboratif berbagai pihak untuk langkah preventif dan kuratif merupakan respons cepat pemerintah atas adanya laporan penyebaran wabah PMK diberbagai daerah terus akan didorong. 

“Pemerintah langsung bergerak cepat memberikan bantuan obat, antibiotik, dan vitamin. Meskipun angka kematian cukup rendah, tidak membuat pemerintah menyepelekan PMK. Saya memerintahkan seluruh jajaran hingga tingkat daerah meningkatkan pengawasan,” kata Mentan Syahrul.

Kendati demikian, dia meminta agar wabah PMK tak disikapi berlebihan yang dapat berdampak pada kepanikan, terutama di kalangan peternak. Semua pihak harus optimistis bahwa PMK bisa diatasi dengan cepat serta meningkatkan kewaspadaan. 

“PMK dapat ditangani. Tidak perlu panik. PMK dapat disembuhkan dengan tingkat kematian yang relatif rendah. PMK tidak membahayakan manusia, dagingnya bisa dikonsumsi dengan protokol pemotongan yang baik,” kata Mentan Syahrul.  

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengungkapkan bahwa seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun, terutama tenaga medik dan paramedik dalam menanggulangi wabah PMK.  

Dedi menambahkan BPPSDMP akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge untuk mendukung upaya penanggulangan PMK. 

"Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi penyebaran," katanya.

Menanggapi hal tersebut, sebagai langkah solutif dan antisipatif dalam menanggulangi wabah PMK, BPPSDMP Kementan yang secara teknis dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis [UPT] yakni SMKPPN Sembawa melakukan pendampingan vaksinasi yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan.

Kementan akan mendukung vaksinasi PMK sebanyak 1.400 dosis di Kabupaten Banyuasin. Vaksinasi pertama diprioritaskan bagi sapi-sapi bantuan dari APBN dan APBD, selanjutnya akan segera dilakukan vaksinasi masal untuk sapi lainnya. 

SMKPP Negeri Sembawa turut berperan aktif memutus penyebaran PMK, melalui sosialisasi pencegahan PMK pada webinar Millenial Agriculture Forum (MAF) dan Pendampingan Penyaluran Vaksin di Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menyampaikan bahawa tim yang mendampingi vaksinasi PMK yaitu dari instansi ternak antara lain drh Widia Siska, Erra Kartika dan Dian Ridho Permadi. Kegiatan vaksin hari ini dilakukan pada sentra sapi di Kecamatan Air Kumbang bagi 100 ekor sapi. 

"Dengan dilakukannya vaksinasi, diharapkan Sumsel terbebas dari PMK,“ harap Yudi. [timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.