Duta Peternakan Milenial, Jenita Janet Ajak Kawula Muda `Back to Agriculture`

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Duta Peternakan Milenial, Jenita Janet Ajak Kawula Muda `Back to Agriculture`
MILLENNIAL AGRICULTURE FORUM: Penyanyi dangdut Jenita Janet mengembangkan peternakan sapi di Bandung Barat, mengajak generasi milenial menekuni pertanian pada talkshow MAF yang dipandu Kapusdik Idha Widi Arsanti.

Bogor, Jabar [B2B] - Selebritas Jenita Janet hadir sebagai ´tamu istimewa´ pada talkshow Millennial Agriculture Forum [MAF] Sabtu [19/2]. Dia komitmen mengembangkan peternakan sapi di Bandung Barat, Jabar memanfaatkan teknologi informasi dalam pemeliharaan dan e-commerce memasarkan hasil ternak sapi dengan jargon ´sapi akan mendatangkan kalian.´

"Wah bisa cuan-cuan banget dengan mengembangkan sektor pertanian. Kaum milenial jangan ragu lagi mencari peluang untuk mengembangkan agribisnis," kata Jenita Janet pada talkshow MAF dipandu Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti, yang dihelat secara hibrid di Polbangtan Bogor.

Hadir pada talkshow MAF antara lain Assistan Vice President MSM Divison Bank BRI, Asep Nugraha; ET Hadi Saputra, founder Herbafarm dan Jenita Janet yang didapuk Kementan sebagai Duta Peternakan Milenial.

Menurut Jenita, dia mengawali segalanya dari mimpi sejak masa kanak-kanak dan berhasil mewujudkannya melalui konsep Misbar, singkatan dari mimpi, strategi, belajar dan realisasi. Dipadu dengan semangat ACIK yakni Attitude, Character, Integrity dan Competency.

"Motivasi saya sederhana, bagaimana punya bekal jajan waktu SMP. Saya ikut bibi, penyanyi dangdut untuk jadi asistennya, honornya Rp5 ribu, cuma untuk jajan. Konsep Misbar dan semangat ACIK sejak kecil maka saya berada di sini hari ini," kata Jenita, yang ngetop sebagai penyanyi ber-wig warna warni melalui one hit wonder berjudul Direject pada 2013.

Semangat Jenita Janet selaku petani milenial yang memiliki peternakan sapi dan domba sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian RI  Syahrul Yasin Limpo bahwa peluang tersebut menjadi penyemangat  generasi milenial untuk mengembangkan agribisnis bisnis yang menjanjikan untuk pasar domestik dan global.

"Kemajuan pertanian turut didukung generasi milenial, karena semangat inovasi yang tinggi untuk melakukan cara-cara baru terhadap penanganan pertanian yang maju, mandiri dan modern," kata Mentan Syahrul.

Untuk itu, katanya lagi, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dan Unit Pelaksana Teknis [UPT] pendidikan dari Kementan seperti Polbangtan dan SMKPP Negeri harus melakukan akselerasi pengembangan petani milenial. 

"Caranya, munculkan testimoni banyak kalangan yang sukses mengembangkan usaha pertanian, seperti Jenita Janet melalui peternakan sapi," kata Mentan.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengajak generasi milenial jangan ragu terjun ke sektor pertanian, karena banyak sektor bisa menjadi tumpuan usaha meraih laba. 

"Kembangkan Smart Farming dengan daya dukung teknologi canggih, bisa menjanjikan dipadu daya juang kaum milenial dan pengetahuan mereka menjadi laba dalam memajukan sektor pertanian Indonesia," katanya.

Asep Nugraha mengatakan bahwa kebutuhan terhadap permodalan bisa terpenuhi dari Kredit Usaha Rakyat [KUR] bagi petani didampingi penyuluh. "Generasi milenial harus mampu mengembangkan Smart Farming, didukung pengetahuan dan teknologi terkini."

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.