Binaan BBPP Ketindan, P4S Sirtanio Banyuwangi Ekspor Beras Organik

Indonesia`s Banyuwangi Farmers Export Organic Rice to Europe and America

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Binaan BBPP Ketindan, P4S Sirtanio Banyuwangi Ekspor Beras Organik
ORIENTASI EKSPOR: Ketua P4S Sirtanio - Banyuwangi, Samanhudi memperlihatkan beras organik yang diekspor ke mancanegara khususnya Australia, AS dan Italia [Foto: Humas BBPP Ketindan]

Malang, Jatim [B2B] - Kepala BPPSDMP Kementan, Prof [R] Dedi Nursyamsi mendorong Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] untuk meningkatkan pengembangan ´Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya´ disingkat P4S menghasilkan produk pertanian berorientasi ekspor seperti halnya P4S Sirtanio di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang merupakan binaan BBPP Ketindan di Kabupaten Malang.

"Kementan terus mencari peluang meningkatkan ekspor komoditas pertanian, untuk menambah devisa negara dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kita siapkan petani menghasilkan produk siap ekspor melalui BBPP," kata Dedi Nursyamsi setelah melantik pejabat eselon tiga dan empat BPPSDMP Kementan, Jumat [30/8].

Menurutnya, BPPSDMP didukung tiga pilar utama yakni penyuluhan, pendidikan dan pelatihan maka ke depan, BPPSDMP berperan penting mencetak petani dan generasi milenial yang cerdas, kuat dan inovatif untuk meningkatkan produksi pangan berorientasi ekspor, setelah mencukupi kebutuhan pangan domestik.

"Balai pelatihan Kementan sudah banyak membina pemuda dan petani, tinggal beberapa sentuhan lagi maka inshaa Allah kita mampu menciptakan petani dan pemuda milenial melalui pendampingan dan pembinaan pada P4S," kata Dedi Nursyamsi.

Kepala BPPSDMP Kementan merujuk keberhasilan P4S Sirtanio di Kecamatan Singorujuh, Kabupaten Banyuwangi, Jatim yang telah mengekspor beras organik ke Australia, Amerika Serikat [AS] dan Italia. Ekspor perdana ke Italia dilakukan P4S Sirtanio pada Maret 2019.

120 Petani Mitra
Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor mengatakan bahwa P4S Sirtanio awalnya adalah kelompok yang mendapatkan pelatihan pertanian organik dari Dinas Pertanian Banyuwangi berkerja sama dengan BBPP Ketindan. Sistem corporate farming dipilih sebagai kelembagaan pengelolaan usaha, menggabungkan lahan usaha para petani mitra untuk dikelola secara terpadu dalam satu sistem. Saat sekitar 120 petani  bergabung menjadi mitra P4S Sirtanio.

Sumardi Noor mengharapkan ke depan akan lebih banyak mitra petani bergabung di P4S, tidak hanya dari Banyuwangi melainkan daerah lain juga mengingat permintaan beras organik cukup besar. Pola P4S juga  dikembangkan ke daerah lain untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor komoditas pertanian.

Ketua P4S Sirtanio, Samanhudi mengatakan beras yang diekspor merupakan hasil kegiatan agribisnis pemuda dan petani di Banyuwangi. Beras organik yang diekspor adalah beras merah varietas Blambangan A3, beras hitam Melik A3 dan beras Sunrise of Java, yang telah didaftarkan sebagai ´padi asli Banyuwangi´ oleh Dinas Pertanian Pemkab Banyuwangi ke Kementan.

“Kami saat ini telah mengekspor beras ke Italia rutin setiap bulan sekitar 2,8 ton, ke Australia dan Amerika memang volumenya belum sebesar ke Italia. Kalau permintaan cukup besar, kami coba meningkatkan produksi untuk diekspor ke negara lain," kata Samanhudi.

Menurutnya, permintaan luar negeri khusus beras organik Banyuwangi saat ini sangat besar. Dari China, misalnya, sebesar 60 ton per bulan begitu pula dari AS. "Kapasitas kami terbatas, baru dipenuhi secara bertahap. Ke depan, kami terus merangkul petani-petani lainnya untuk meningkatkan volume produksi, dan kita siap memenuhi permintaan tesebut." [Yeni]

Malang of East Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry encourage the Agriculture Training Center [Puslatan] across the country to support the development of rural agriculture training centers [P4S] to produce export-oriented agricultural commodities as carried out by P4S Sirtanio in Banyuwangi district, East Java province, which is the P4S fostered by BBPP Ketindan in Malang Regency, according to the senior official of Indonesian agriculture ministry.