Kunjungi Polbangtan Malang, Mentan Syahrul Berikan Kuliah Umum 

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kunjungi Polbangtan Malang, Mentan Syahrul Berikan Kuliah Umum 
PROGRAM YESS: Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Kuliah Umum di Polbangtan menyebut bahwa pemicu krisis energi dan pangan global adalah pertanian. Pertanian menentukan hidup matinya dunia, tak terkecuali Indonesia.

Malang, Jatim [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memberikan kuliah umum di depan para mahasiswa dan dosen Politeknik Pembangunan Pertanian Malang [Polbangtan Malang] pada Senin siang [25/7]. Juga hadir perwakilan UPT Kementan di Jawa Timur. 

Mengawali kuliah umumnya, Mentan Syahrul mengajak mahasiswa menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Dia berpesan kepada para mahasiswa untuk mengawal Indonesia menuju kejayaan.

Dalam kuliah umum yang berlangsung secara hibrid, Mentan Syahrul menyebut mahasiswa Polbangtan Malang telah berada di jalur tepat, menjadi bagian dari penjaga ketahanan pangan dunia. 

"Tantangan krisis pangan dunia mesti dihadapi dengan cara yang luar biasa. Bukan dengan strategi lama. Strategi pertanian, harus beradaptasi dengan tuntutan masa sekarang," katanya di hadapan sekitar 600 mahasiswa Polbangtan Malang yang hadir langsung di Aula Sasana Giri Sabha.

Mentan Syahrul mengingatkan bahwa besok Indonesia akan lebih kokoh. "Kamulah yang bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa Indonesia."

Dia mengingatkan, krisis global yang terjadi saat ini akibat pandemi Covid-19 membuat semua menjadi tersekat di wilayah masing-masing, yang berdampak pada perputaran ekonomi. 

"Belum selesai Covid-19, timbul climate change atau perubahan iklim yang terjadi secara ekstrem. Kondisi tersebut membuat produktivitas menurun, khususnya di negara-negara yang mengalami empat musim.  Produktivitas di seluruh dunia menurun antara 30 hingga 42 persen," kata Mentan.

Menurunnya produktivitas tersebut, ungkapnya, berdampak pada munculnya kelaparan, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan. Kegagalan negara atau negara bangkrut seperti terjadi SriLangka menjadi ancaman serius. 

"Belum selesai kedua krisis tersebut, muncul perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada sistem logistik dunia. Beruntung Indonesia relatif aman dari ancaman tersebut," kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, 2008 - 2018 tersebut.

Mentan menyebut yang membuat krisis energi dan pangan global adalah pertanian. Pertanian menentukan hidup matinya dunia. Kuat dan kokohnya Indonesia karena sektor pertanian.

Sektor pertanian, katanya, telah berkontribusi besar bagi Pendapatan Domestik Bruto [PDB]. Sektor pertanian pula yang satu-satunya tumbuh di masa pandemi Covid-19. "Karena pertanian bagus, kalian masih bisa sekolah seperti ini."

Mengakhiri kuliah umumnya, Mentan Syahrul berpesan kepada para mahasiswa Polbangtan Malang, sebagai generasi penerus bangsa agar menjaga jangan sampai Indonesia mengalami krisis.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, dalam kesempatan terpisah mengutarakan hal serupa. 

"Pertanian, sebagai sektor yang mampu terus tumbuh saat pandemi, harus menjadi yang terdepan untuk memulihkan ekonomi, termasuk dalam hal menjaga ketahanan pangan, untuk itu dibutuhkan peran semua pihak tak terkecuali para mahasiswa," katanya. [Yess]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.