Good Governance, SMKPP Kementan Audit Surveillance ISO SMAP 37001:2016
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pemerintahan bersih harus diwujudkan di lingkup Kementerian Pertanian, perilaku suap dan korupsi merupakan musuh bersama sehingga perlu menjaga dan mempertahankan norma-norma baik yang telah dianut selama ini.
"Kita ingin seluruh jajaran di Kementerian Pertanian, bahkan hingga semua UPT, untuk menerapkan pemerintahan bersih. Karena kita mau pembangunan pertanian bisa maksimal untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia," kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi mengajak kepada seluruh unit kerja di bawah koordinasinya untuk dapat menjalankan pemerintahan yang bersih dan transparan salah satunya dengan menerapkan audit ISO 37001:2016.
“Penerapan ISO 37001 tentunya bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas layanan institusi sebagai organisasi yang taat pada peraturan anti penyuapan dan peraturan pemerintah sehingga kinerja kita betul-betul bersih,” kata Dedi.
Sebagai UPT BPPSDMP, SMK-PP Negeri Sembawa melakukan Audit Surveillance Sistem Manajemen Anti Penyuapan [SMAP] atau ISO 37001:2016.
Kali ini, Audit dengan ruang lingkup Management Of Vocational Education ini dilakukan secara daring melalui zoom meeting yang dilakukan oleh auditor dari PT. Garuda Sertifikasi Indonesia [19/12].
Audit ini melibatkan beberapa fungsi atau bagian di SMK-PP N Sembawa yang erat kaitannya dengan Implementasi SMAP, seperti Top Manajemen, tim Fungsi Kepatuhan, Tim Satuan Pengendali Internal [SPI], Bagian Penjaminan Mutu, Bagian Kurikulum, Bagian Tata Usaha, Bagian Kesiswaan, Bagian Humas dan Kerjasama, serta Bagian Sarana dan Prasarana.
selaku lead auditor Satya Darma dari PT. Garuda Sertifikasi Indonesia menjelaskan, “Pelaksanaan audit surveillace ini bertujuan untuk memverifikasi kesesuaian implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan [SNI ISO 37001:2016] dengan kriteria audit”, papar Satya.
Setelah dilakukan dengan metode sampling dengan melakukan melakukan tinjuan dokumentasi, wawancara, serta observasi. Akhirnya dari kesimpulan hasil audit dari SMK-PP Negeru Sembawa di rekomendasi mendapatkan Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan [SNI ISO 37001:2016].
Kepala SMK-PP Negeri Sembawa Yudi Astoni menyampaikan terima kasih kepada semua pihak karena mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan [SNI ISO 37001:2016].
"Catatan-catatan minor yang disampaikan oleh Auditor, nantinya akan kami lakukan perbaikan, sehingga catatan di audit kedepan sudah dilaksanakan “ujar Yudi.
“Mudah-mudahan ini mencerminkan keadaan kami seperti itu yang belum pernah di audit, tetapi Insya Allah dalam pelaksanaannya kami sudah menerapkan anti penyuapan, karena kami SMK-PP di bawah Kementerian Pertanian yang sudah menerapkan Wilayah Bebas Korupsi [WBK]”, tambah Yudi.
Ditambahkan Wakasek Manajemen Mutu SMK-PP N Sembawa, Yuli Herlina mengatakan komitmen dan kerjasama semua unsur SMKPP Sembawa dinyatakan layak untuk mendapatkan sertifikasi ISO 37001:2016.
"Penerapan ISO tersebut dalam upaya mewujudkan pelayanan publik tanpa suap, pungli dan gratifikasi demi mengoptimalkan fungsi pelayanan”, tutup Yuli.
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
