Percepatan Tanam Kiat Mentan Capai Target 33,6 Juta Ton Beras

Indonesia Food Security is the Country`s Defense Anticipate Covid-19

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Percepatan Tanam Kiat Mentan Capai Target 33,6 Juta Ton Beras
PANEN RAYA: Mentan Syahrul Yasin Limpo pada panen dan tanam padi di Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap [Foto: Biro Humas Kementan]

Cilacap, Jateng [B2B] - Pemerintah RI menargetkan produksi beras nasional 33,6 juta ton pada 2020 dari luas tanam padi 11,66 juta hektar. Sementara sasaran luas tanam pada musim kemarau, hingga September 2020 seluas 5,6 juta hektar melalui langkah strategis percepatan tanam. Target tanam 2020 dibanding realisasi 2019 sehingga pertanaman padi pada Mei hingga September harus lebih optimal didampingi penyuluh.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmennya dengan percepatan tanam melalui gerakan olah tanah dan tanam [GPOT], pemberian bantuan benih, alat mesin pertanian [Alsintan], kredit usaha rakyat [KUR], asuransi pertanian dan pendampingan masif oleh penyuluh pertanian dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian.

“Kami mengharapkan seluruh provinsi, kabupaten dan kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan Kostratani [Komando Strategi Pertanian,- red] di kecamatan sebagai ujung tombak. Komitmen kuat semua pihak yang terlibat pada masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan pencapaian sasaran tanam padi," kata Mentan Syahrul saat panen padi dan mencanangkan percepatan tanam di Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu [13/6] setelah mencanangkan percepatan tanam di Jawa Barat dan Kalimantan Tengah.

Menurutnya, Kementan terus meningkatkan produksi padi guna menjamin ketersediaan beras nasional dipenuhi sendiri, sekaligus sebagai upaya sektor pangan tidak terdampak pandemi Covid-19. 

Mentan Syahrul mengatakan dalam upaya meningkatkan produksi pangan sangat penting sebuah manajemen dan tidak adanya korupsi serta memanfaatkan lahan pertanian dan pekarangan yang kosong untuk menambahkan penghasilalan masyarakat terutama dalam mengurai kesulitan ekonomi akibat dampak Covid-19. 

"Dengan dana yang ada, kami ingin mendukung pertanian Cilacap. Saya mohon izin kepada gubernur, bupati, Polri, TNI untuk bantu Cilacap. Masih banyak lahan kosong. Lahan sawah Cilacap 64 ribu hektar, kalau dikali delapan ton per hektar, berarti ada 512 ribu ton gabah kering panen,” kata Mentan Syahrul pada panen dan tanam padi di Desa Sidaurip, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap. 

Dia mengharapkan setiap daerah yang memiliki potensi luas lahan untuk dimaksimalkan melalui peningkatan indeks pertanaman, dengan percepatan pengolahan lahan untuk segera melakukan tanam padi, pemanfaatan jaringan irigasi, perluasan areal baru pada lahan kering maupun lahan rawa lebak dan cetak sawah baru.

"Hal terpenting adalah bagaimana kita mempercepat pelaksanaan kegiatan APBN dan APBD tahun 2020 dan meningkatkan pendampingan dan pengawalan pelaksanaan kegiatan di lapangan oleh penyuluh dan pihak-pihak terkait di KostraTani," kata Syahrul.

Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengapresiasi perhatian Kementan menggenjot produksi pangan khususnya padi di daerahnya. Persediaan beras Cilacap untuk tahun ini terjamin aman, didukung produksi 2020, juga stok dari surplus 2019 sebanyak 265.000 ton beras.

“Kami prediksi panen padi 2020 akan mencapai 786.364 ton. Panen padi di Cilacap sudah berjalan sejak awal 2020. Pada Januari hingga Maret, produksi padi mencapai 183.319 ton dan pada April 136.534 ton. Kami yakin surplus, bahkan bisa disuplai ke daerah lain," kata Bupati Tatto SP.

Cilacap of Central Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry immediately formulate strategic policy of food security and nutrition, as one of the efforts to support President Joko Widodo in formulating food policy, because food security is identical to the country's security anticipate coronavirus, according to the Minister Syahrul Yasin Limpo.