Penyuluh Dampingi Petani Lombok Barat Panen Padi Patuhi Tanggap Corona

Indonesian Govt Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Penyuluh Dampingi Petani Lombok Barat Panen Padi Patuhi Tanggap Corona
MESIN PANEN: Alsintan combine harvester digunakan petani dari Poktan Pade Selamet di Desa Midang, Kecamatan Gunung Sari untuk panen raya didampingi penyuluh setempat Ika Rahmawati [Foto: Humas Pusluhtan]

Lombok Barat, NTB [B2B] - Lahan persawahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat [NTB] tetap menggeliat di tengah intaian virus Corona. Tampak pada semangat anggota kelompok tani [Poktan] Pade Selamet di Kabupaten Lombok Barat mengerahkan combine harvester pada lahan panen seluas lima hektar, Senin [30/3] dari total lahan 13,47 hektar.

Kegiatan panen Poktan Pade Selamet di Desa Midang, Kecamatan Gunung Sari didampingi penyuluh setempat Ika Rahmawati, untuk mendukung sekaligus memastikan kegiatan panen mematuhi Protokol Kewaspadaan yang direkomendasikan Badan Kesehatan Dunia [WHO].

"Alhamdulillah panen raya didukung Alsintan, combine harvester berlangsung lancar dengan produktivitas 7,3 ton per hektar. sementara harga gabah kering panen atau GKP saat ini sekitar Rp4.000 per kg," kata Ika Rahmawati melalui pernyataan tertulis yang dirilis Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] pada Senin petang [30/3].

Penggunaan Alsintan khususnya combine harvester, sesuai namanya, merupakan kombinasi dari tiga mesin berbeda: penuai, perontok, dan penampi menjadi satu rangkaian operasi.

Secara umum fungsi dasar operasional combine harvester adalah memotong tanaman yang masih berdiri; menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder; merontokkan gabah dari tangkai atau batang; memisahkan gabah dari jerami; membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing.

"Keuntungan bagi petani adalah efektif dan hemat biaya panen per hektar ketimbang cara tradisional. Cukup dua orang yang mengoperasikan sehingga hemat tenaga dan menekan tingkat kehilangan hasil panen," kata Ika R.

Jaga Jarak
Ika Rahmawati menambahkan BPP Gunung Sari selaku KostraTani di Lombok Barat mendampingi petani untuk memastikan tetap produktif, dengan mengindahkan seruan jaga jarak [social distancing] dilengkapi pengaman diri seperti masker dan mengenakan pakaian berlengan panjang untuk mencegah terpapar virus Corona.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] mengimbau SDM pertanian tetap bekerja di lapangan seraya melaksanakan Protokol Kewaspadaan yang direkomendasikan WHO. Sosialisasi tangkal Covid-19 ditindaklanjuti oleh Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi dan Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati.

Menurut Mentan SYL, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi terhenti. Begitu pula kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi oleh petani didampingi penyuluh harus tetap berlangsung meskipun di tengah pandemi global Covid-19 saat ini.

Sebelumnya diberitakan, sampai saat ini di NTB ada empat orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan [PDP] akibat Covid-19 meninggal dunia, namun dua orang di antaranya dinyatakan negatif Covid-19 seperti dilansir Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] NTB. [Liene]

West Lombok of West Nusa Tenggara [B2B] - Indonesian agricultural extensionist workers are expected to encourage farmers to do demonstration plotting through mentoring activities by training farmers, especially rice transplants, then reporting performance every day according to senior official of the ministry.