Kementan Kukuhkan 118 Lulusan Vokasi Pertanian di Banyuasin Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI mengukuhkan 118 siswa kelas XII SMKPP Negeri Sembawa lulusan tahun ajaran 2021/2022 di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis [16/6] yang dinyatakan lulus 100%. Seluruh lulusan telah dibekali Kementan Sertifikasi Profesi dari Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] Pertanian.
Sekitar 21 lulusan diterima di perguruan tinggi vokasi Kementan yakni Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Malang, PEPI Serpong serta perguruan tinggi negeri [PTN] seperti Universitas Sriwijaya, Universitas Andalas, Universitas Jambi dan pendidikan vokasi Institut Pertanian Bogor [IPB]. Sementara 13 lulusan telah diterima bekerja pada sejumlah perusahaan seperti PT SBA Wood Industri, PT Hokkan Delta Pack dan PT Cipta Futura dan PNM Mandiri.
Pengukuhan dilakukan oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti didampingi Kepala SMKPP Negeri Sembawa, Yudi Astoni serta disaksikan oleh Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono.
Pengukuhan lulusan tersebut sejalan target Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Kementan gencar menarik minat dan memfasilitasi generasi milenial untuk terjun berusaha di bidang pertanian, dengan mencanangkan program cetak 2,5 juta petani milenial, di antaranya melalui pendidikan vokasi pertanian seperti SMKPPN binaan Kementan.
“Kita fasilitasi mereka. Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, Alsintan hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren dan hebat," kata Mentan Syahrul.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] mengingatkan tentang syarat menjadi negara maju, utamanya adalah meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM terutama di sektor pertanian sebagai penyedia pangan.
"Untuk itu, perlu dilakukan pemantapan pendidikan vokasi pertanian, mencetak lulusan yang berkualitas baik sebagai job seeker dan job creator maupun pengusaha pertanian milenial," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan untuk kualifikasi job seeker adalah petani milenial terampil dan menguasai pekerjaannya yang bisa ditempatkan diseluruh sektor dunia usaha dan industri pertanian.
Sertifikat Profesi
Sebagaimana diketahui SMKPPN Sembawa merupakan unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dari Pusdiktan BPPSDMP Kementan di Sumsel.
Kepala SMKPP Negeri Sembawa, Yudi Astoni melaporkan pihaknya untuk 2022 meluluskan 118 orang dari empat Program Keahlian yakni Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura [ATPH] 30 orang, Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP] 32 orang, Agribisnis Ternak Unggas [ATU] 29 orang, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP] 27 orang.
"Kami ucapkan selamat atas keberhasilan Anda dalam menyelesaikan pendidikan di SMKPPN Sembawa selama tiga tahun. Pada 3 Juni lalu dinyatakan lulus 100 persen, serta telah kami bekali Sertifikat Profesi dari LSP Pertanian," kata Yudi Astoni dalam laporannya.
Menurutnya, pencapaian tersebut merupakan langkah awal meraih cita-cita lebih tinggi, baik akan bekerja [job seeker] atau wirausahawan [job creator] maupun yang akan melanjutkan pendidikan.
"Dari 118 lulusan, sekitar 13 siswa telah diterima bekerja di industri dan dunia kerja seperti PT SBA Wood Industri, PT Hokkan Delta Pack dan PT Cipta Futura dan PNM Mandiri," kata Yudi Astoni.
Sementara 21 lulusan diterima di Polbangtan Medan, Polbangtan Bogor, Polbangtan Malang, PEPI Serpong serta PTN seperti Universitas Sriwijaya, Universitas Andalas, Universitas Jambi dan pendidikan vokasi Institut Pertanian Bogor [IPB].
Kapusdiktan Idha WA mengatakan bahwa Kementan memiliki program strategis yang sedang dikembangkan yaitu pendampingan dan pengawalan pada sentra produksi pangan, Kostratani dan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] sebagai upaya regenerasi petani.
"Kehadiran anda sebagai lulusan baru tahun 2022 diharapkan memberi kontribusi nyata dalam menyukseskan program tersebut, sehingga pertanian Indonesia dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan nasional," katanya.
Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono menyambut gembira serta mengucapkan selamat pada lulusan dan keluarganya seraya mengingatkan hendaklah bekal ilmu diaplikasikan di masyarakat. Tetap mengacu pada kultur dan norma setempat, serta harus selalu berusaha meningkatkan kompetensi dan kinerja.
“Kabupaten Banyuasin memiliki Tujuh Program Prioritas yaitu Banyuasin Bangkit, Adil dan Sejahtera di antaranya petani bangkit. Mungkin bisa dikolaborasi dengan program strategis BPPSDMP Kementan yang kini sedang dikembangkan," kata H Slamet Somosentono.
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.