Direktif - Taktis - Operasional, Tujuan Strategis Verval Simluhtan Dukung KostraTani
Indonesian Govt Socialization Data Verification of Farmers in 31 Provinces
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Bandar Lampung, Lampung [B2B] - Kegiatan Konsolidasi Verifikasi dan Validasi Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian [Verval Simluhtan] digelar oleh Kementerian Pertanian memiliki ´tiga tujuan strategis: direktif, taktis dan operasional´. Selaras target Simluhtan, pemutakhiran data penyuluhan pertanian yang akurat, lengkap dan terkini di 31 provinsi, setelah BPPSDMP Kementan berhasil menyelesaikan pilot project di tiga provinsi: Banten, DIY dan Bali pada 2019.
Hal itu dikemukakan Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] I Wayan Ediana pada Konsolidasi Verval Simluhtan Provinsi Lampung di Bandar Lampung, Jumat [13/3] yang dibuka oleh Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kusnardi.
"Faktor Direktif untuk mendorong komitmen pimpinan daerah dengan penetapan pelaksana lapang disertai penerbitan mandat tugas. Faktor Taktis dengan menetapkan tugas dan fungsi Verval sebagai tambahan kinerja bagi pelaksana lapangan sekaligus menetapkan numerasi capaian Verval," kata I Wayan Ediana di hadapan sejumlah pejabat eselon tiga dan empat yang menangani penyuluhan pada dinas pertanian kabupaten/kota dan petugas Admin Simluhtan.
Menurutnya, Faktor Operasional berhubungan dengan sosialisasi pada masyarakat melalui iklan layanan masyarakat, memperkuat jaringan [sinyal] internet desa/kecamatan, meningkatkan skill Admin, menguji keandalan Simluhtan serta membangun partisipasi aktif instansi terkait.
"Sementara dari sisi tata laksana Verval 2020 diawali persiapan dengan menetapkan tim pelaksana dan penyiapan instrumen untuk sosialisasi dan Bimtek pelaksanaan Verval, ditunjang monitoring dan evaluasi kemudian pelaporan untuk memastikan data valid atau tidak. Kalau OK berarti sudah siap di-upload ke Simluhtan," kata I Wayan Ediana didampingi penyuluh senior pusat BPPSDMP Kementan, Wellyana.
Kegiatan konsolidasi 31 provinsi oleh Tim Pusluhtan BPPSDMP Kementan dipimpin Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP, I Wayan Ediana selaku koordinator lapangan [Korlap] Verval Simluhtan 2020 di bawah kendali dan koordinasi Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati dan arahan Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi. Didukung oleh Kasubbid Informasi dan Materi - Pusluhtan, Septalina Pradini; Kasubbid Kelembagaan Petani - Pusluhtan, Yoyon Haryanto; sejumlah staf Pusluhtan selaku fasilitator dan para penyuluh pertanian pusat di antaranya Siti Nurjanah, Inang Sariyati, Suwarna, Wellyana, Susi Deliana dan Basuki Setiabudi melaksanakan konsolidasi di 31 ibukota provinsi pada 5 - 20 Maret. Berlanjut verifikasi lapangan oleh pihak-pihak terkait di daerah pada 9 Maret - 9 April sementara validasi di provinsi 30 Maret - 15 April 2020.
Dia mengingatkan Verval Simluhtan 2020 bertujuan pemutakhiran data penyuluhan pertanian akurat, lengkap dan terkini di 31 provinsi. Kedua, penguatan kemampuan SDM pengelola Simluhtan dalam pemutakhiran data. Ketiga, membangun data tunggal SDM pertanian. Target output adalah basis data Simluhtan basis data akurat, lengkap dan terkini di 31 provinsi serta kemampuan dan keterampilan SDM pengelola Simluhtan.
"Tujuan data lengkap dan akurat ditentukan faktor kunci keberhasilan dan kondisi yang dibutuhkan. Misalnya petugas pelaksana lapangan mampu melaksanakan mandat dan tugas didukung insentif. Petani sasaran harus mendapat sosialisasi, isu daerah dipengaruhi komitmen pemimpin daerah dan sinergi instansi kependudukan. Sementara prasarana komunikasi dipengaruhi akses internet, aplikasi online ditentukan skill Admin dan Simluhtan andal," kata I Wayan Ediana.
Sebagaiman diketahui, jadwal pelaksanaan Verval Simluhtan berlangsung ketat dan padat selama 45 hari terkait deadline Komisi Pemberantasan Korupsi [KPK] yang menetapkan Simluhtan sebagai Stranas KPK di sektor pertanian. Juga mendukung konten utama dashboard pada Agriculture War Room - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani] yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasil Limpo membangun pertanian nasional berbasis teknologi informasi era 4.0. [Liene]
Bandar Lampung of Lampung [B2B] - Indonesian Anti-graft Commission [KPK] will refer to the Agricultural Extension Management Information System database [Simluhtan] of the Agriculture Ministry if the ministries/agencies to use other sources of information to provide assistance to farmers and through farmer groups [Poktan] and farmer groups combined [Gapoktan] who developed by the Agricultural Extension Center [Pusluhtan] as an online application refers to population data at the Directorate General of Population and Civil Registry of Indonesian Home Affairs Ministry [Dukcapil Kemendagri].