Dedi Nursyamsi: "Kalian Memang Yes untuk Guncang Dunia Pertanian"

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dedi Nursyamsi: "Kalian Memang Yes untuk Guncang Dunia Pertanian"
PETANI GLOWING: Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyematkan selempang Young Ambassador pada Nurul Ihsani, wirausahawan keripik pisang dari Cianjur beromset Rp14 juta per bulan yang dijuluki host grand final sebagai ´petani glowing´ dari Young Ambassador 2022

"CUKUP melelahkan. Saya harus naik ojek motor untuk mencapai bandara," kata Hariyanda Ade Sagita, Amd RM wirausahawan Agro Eco Edu Wisata Hortikultura dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Lain lagi pengalaman Gusti Ayu Ngurah Megawati, wirausahawati perkebunan, olahan gula aren Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. "14 jam perjalanan saya tempuh dari Pacitan ke Bogor."

Itulah sekelumit pengalaman dua dari 27 Nominee Young AmbassadorS 2022 untuk mengikuti grand final di Bogor, Jawa Barat selama dua hari, 10 - 11 Juni, setelah berkompetisi ketat di tahapan Bootcamp pada 24 - 29 Maret di Tangerang, Banten.

Kegiatan Young Ambassadors Program YESS diinisiasi oleh Kementerian Pertanian RI bersama Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service [YESS] yang didanai International Fund for Agricultural Development [IFAD].

Hariyanda dan Gusti Ayu lolos sebagai 27 Nominee Young Ambassadors dari 50 kandidat setelah Pembekalan [Bootcamp] pada 24 - 29 Maret di Tangerang, Banten. Namun Hariyanda gagal menembus The Big 15 sementara Gusti Ayu lolos sebagai satu dari 15 Young Ambassadors yang dikukuhkan di Bogor oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi di Bogor, Sabtu siang [11/6].

"Young Ambassadors seperti apa yang kami cari? Mereka adalah petani milenial dan wirausahawan muda pertanian yang menghasilkan produk pertanian dengan pengolahan lanjutan untuk meningkatkan nilai tambah," katanya.

Sasaran lain, kata Dedi Nursyamsi, mampu memberikan dampak ke lingkungan sekitar dalam upaya menumbuhkan ekosistem kewirausahaan pertanian.

"Mereka juga harus mampu menerapkan inovasi teknologi dalam usahanya, baik teknologi pertanian atau teknologi informasi dalam upaya kualitas produk, efisiensi biaya dan jangkauan pasar," katanya kepada pers.

Idealnya, ungkap Dedi, mereka mampu melakukan resonansi tak ubahnya batu yang memicu gelombang di atas permukaan air. "Kementan harapkan kalian bukan hanya membuat gelombang, tapi tsunami bagi pertanian melalui resonansi di daerah asal masing-masing."

Dia mengingatkan agar Young Ambassadors sebagai petani milenial siap menerima tongkat estafet petani kolotnial [usia 35 tahun ke atas] sehingga 10 tahun bahkan 20 tahun ke depan dapat memenuhi kebutuhan pangan, "jangan lupa cari duit sebanyak-banyaknya."

Upaya BPPSDMP Kementan sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa sektor pertanian adalah subsektor ekonomi yang menjanjikan meski dihadang pandemi Covid-19.

"Kementan mengajak generasi milenial pedesaan bertani untuk membuka peluang usaha dan peluang kerja melalui pertanian dari hulu ke hilir," kata Mentan.

Peningkatan kemampuan tersebut, katanya, melalui pelatihan dengan memanfaatkan inovasi teknologi, alat mesin pertanian [Alsintan], permagangan, akses permodalan hingga membuka jejaring pemasaran.

`The Big 15`
"Terpilih atau tidak bagi saya adalah rejeki. Terpilih .. Alhamdulillah. Kalau tidak, tidak akan mematahkan semangat saya untuk tetap menjadi petani. Saya bangga menjadi petani, bukan hanya untuk ikut di Young Ambassadors, karena saya cinta pertanian khususnya peternakan. Itu yang membuat saya terus semangat."

Itulah komitmen Wahyu Candra Nugroho, wirausahawan sapi potong beromset Rp50 juta per bulan yang meraih selempang Young Ambassador 2022, salah satu dari 27 nominator yang lolos ke The Big 15 dari Young Ambassadors.

Mereka yang dikukuhkan antara lain adalah Ade Putra Daulay [Pekanbaru, Riau]; Nurul Ihsani [Cianjur, Jabar]; Iqbal Habibi [Sukabumi, Jabar]; Iip Irpan [Tasikmalaya, Jabar]; Rayndra Syahdan Mahmudin [Magelang, Jateng];  Taufik Mawaddani [Sleman, DI Yogyakarta]; Muhammad Tanfidzul Khoiri [Madiun, Jatim]; Gusti Ayu Ngurah Megawati [Pacitan, Jatim]; Wahyu Candra Nugroho [Tulungagung, Jatim]; Maryoto [Pulang Pisau, Kalteng]; Nyke Pebri Dwi Lestari Suyanto [Banjarbaru, Kalsel]; Akmal Kamarudin [Bone, Sulsel]; Mardianus Epafroditus Ili [Kupang, NTT]; dan Maikel Saiba [Pegunungan Arfak, Papua].

Pengukuhan 15 Young Ambassadors selaku petani milenial dan wirausahawan muda pertanian dilakukan oleh Dedi Nursyamsi ditandai penyematan selempang didampingi Sekretaris Badan PPSDMP, Siti Munifah dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti dalam suasana meriah, tak ubahnya ajang kontes bergengsi di negeri ini.

Kepala Pusdiktan BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan kegiatan Young Ambassadors akan menjadi ajang tahunan Program YESS yang terbuka bagi wirausahawan muda sektor pertanian di seluruh Indonesia yang memenuhi kriteria.

"Kegiatan ini juga menjadi wahana untuk meningkatkan kapasitas atau pelatihan. Setelah lolos dari ratusan yang mendaftar lalu dipilih 50 orang, lalu ikuti bootcamp untuk peningkatan kapasitas. Mereka semua hebat," kata Idha WA, Ketua Dewan Juri Young Ambassadors 2022.

Mereka ke depan, menurutnya, akan menjadi public figure di sektor pertanian, ke-27 Nominee Young Ambassadors semuanya unggul dan the best. memenuhi keterwakilan subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan di mana seleksi pemilihan berlangsung ketat di antara para juri grand final di Bogor. [YESS]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.