Kementan: Peneliti dan Penyuluh Harus Sinergi Dukung Petani

Indonesian Minister Asked Results of Agricultural Research for the Ministry

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan: Peneliti dan Penyuluh Harus Sinergi Dukung Petani
PROFESOR RISET: Prof Andi M Syakir [ke-2 kiri] bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo usai pengukuhan profesor riset lingkup Kementan [Foto: istimewa]

Jakarta [B2B] - Peneliti di bidang pertanian harus sinergi dengan penyuluh. Pasalnya, peneliti tanpa penyuluh akan lumpuh, sebaliknya apabila penyuluh tanpa peneliti akan buta. Kedua sumber daya ini harus saling berkontribusi, mendukung pencapaian kemandirian pangan.

"Penelitian lapangan dan laboratorium setelah rangkaian uji coba oleh peneliti, harus dapat disosialisasikan oleh tenaga penyuluh di lapangan," kata Prof Andi M Syakir, Profesor Riset Badan Litbang Pertanian di Jakarta, Jumat [6/11] pada video conference (Vcon) Mentan Sapa Petani dan Penyuluh [MSPP] yang diadakan tiap Jumat.

Kepada para penyuluh BPP KostraTani dari seluruh RI selaku 300 partisipan zoom meeting MSPP, Prof Syakir mengingatkan tentang pentingnya sinergi penyuluh dan peneliti terhadap posisi Indonesia sebagai bagian dari wilayah equator harus menjaga dan memanfaatkan potensi sumber daya alam [SDA] secara optimal.

"Inovasi kunci daya saing dan peningkatan pendapatan petani. Perlu peningkatan akselerasi implementasi dalam tataran operasional," katanya pada MSPP Vol. 24 yang dibuka oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Prof Syakir menambahkan inovasi, daya saing dan  peningkatan pendapatan petani saling terkait erat dan untuk menghasilkan inovasi unggul maka kegiatan penelitian dan diseminasi harus berorientasi output.

"Output yang dimaksud, muara pembangunan pertanian adalah mensejahterakan petani," kata mantan Kepala Balitbangtan periode 2015 - 2018.

Hal itu sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa hasil riset  pertanian pasti akan menjadi bagian yang harus diimplementasikan seluruh jajaran Kementan. 

"Tujuannya, riset dan teknologi menjadi energi dalam menyusun kebijakan dan program pertanian," kata Mentan Syahrul pada pengukuhan tiga Profesor Riset lingkup Kementan di Bogor, 29 Oktober 2019.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] menegaskan pentingnya peran SDM pertanian khususnya penyuluh berikut 16 fungsional pada Balai Penyuluhan Pertanian selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian [BPP KostraTani] mendukung sinergi peneliti dan penyuluh.

"Kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah cara impelementasi inovasi teknologi secara keseluruhan, meningkatkan produktifitas dan daya saing secara mandiri," katanya seperti dilansir Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP [Pusluhtan].

Dedi menambahkan inovasi bidang pertanian adalah solusi meningkatkan efisiensi dan produksi para petani di antaranya pemupukan berimbang, pengolahan hasil panen dan alat pertanian yang semakin modern. 

Kepala Pusluhtan BPPSDMP Leli Nuryati mengingatkan peran penyuluh sebagai katalisator pembangunan pertanian. Sosialisasi tahap awal pada kelompok tani [Poktan] pada pertemuan kelompok. Penyuluh mengurai teknologi dan cara penerapan hingga menggerakkan petani menerapkan inovasi teknologi. 

"Penyuluh juga mendampingi petani di lapangan untuk memastikan inovasi teknologi diterapkan dengan baik. Penyuluh juga memantau hasil panen petani," kata Leli Nuryati didampingi Kasubbid IM Penyuluhan - Pusluhtan, Septalina Pradini selaku anchor MSPP. [LA]

Jakarta [B2B] - Indonesian government expects its research professors of Indonesian Agency for Agricultural Research and Development of Agriculture Ministry [Balitbangtan] developing the concept of science-based policy making developed into action studies on thousands of hectares, and not just stored in the library lab.