Juara Lomba Vlog AgriPoliFest Kementan, Siswi SMKPPN Sembawa Sisihkan 90 Peserta

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Juara Lomba Vlog AgriPoliFest Kementan, Siswi SMKPPN Sembawa Sisihkan 90 Peserta
SMKPPN SEMBAWA: Siswi tingkat XI SMK PP Negeri Sembawa, Neza Dwi Lestari menerima plakat juara dari Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [kanan] didampingi Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni [kiri].

Malang, Jatim [B2B] - Siswi tingkat XI SMK PP Negeri Sembawa, Neza Dwi Lestari dan Syafani Dwi Narulyta dari Prodi Agribisnis Ternak Unggas [ATU] meraih Juara Harapan I pada lomba Vlog Contest Pertanian di ajang 1st Agricultural Polytechnic Festival [AgriPolyFest] di Malang, setelah menyisihkan 90 peserta dengan mengangkat tema 'Pembuatan Pupuk Kompos Bokasi dari Limbah Penyulingan Serai Wangi.'

Ide dari Neza dan Syafani pada vlog dilatarbelakangi oleh kelangkaan dan mahalnya pupuk kimia, mereka pun  menawarkan alternatif dengan membuat pupuk organik dari bahan baku yang melimpah di sekitar sekolah keduanya, SMKPPN Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel].

Vlog merupakan singkatan dari video blogging. Suatu bentuk kegiatan blogging menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media perangkat seperti kemera digital dan smartphone.

Dengan perkembangan teknologi semakin canggih, blog kini bukan sekadar informasi tertulis yang di-posting di website. Kini, dapat mengubah blog menjadi vlog, cukup menyematkan video dalam sebuah posting-an.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Generasi milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan start up pertanian. 

"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun barulah bisa mendatangkan hasil," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM  Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa hadirnya Program YESS membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah perdesaan untuk mengembangkan perekonomian. 

"Caranya, melalui kewirausahaan dan pengembangan usaha atau dengan menambah lebih banyak lagi peluang kerja bagi sehingga dapat meningkatkan kontribusi untuk mentransformasi wilayah perdesaan secara berkelanjutan dan menyeluruh," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk mengubah pola pikir tak semudah membalikkan telapak tangan, perlu ada figur-figur yang dapat menjadi contoh sekaligus agen perubahan bagi pemuda pemudi di perdesaan agar mau dan tertarik untuk berusaha di sektor pertanian.

Direktur SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan bahwa sekolah yang dia pimpin memiliki empat Prodi, namun ada tiga Prodi terintegrasi melakukan pemanfaatan limbah hasil penyulingan serai wangi.

"Prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan melakukan budidaya serai wangi. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian melakukan pengolahan serai wangi menjadi minyak serai dan turunannya, sehingga menghasilkan limbah dan Agribisnis Ternak Unggas yang menghasilkan feses ternak ruminansia," katanya.

Vlog karya Neza dan Syafani memaparkan limbah hasil penyulingan serai wangi diolah bersamaan dengan feses ternak ruminansia menjadi pupuk kompos organik. 

Pupuk kompos adalah bahan bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan, karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bahan pembusuk yang bekerja didalam bahan organik tersebut.

“Bahan yang digunakan antara lain dedak, salah satu makanan bagi bakteri, karena mengandung banyak karbohidrat. Ketika bakteri makan, akan mempercepat perkembangbiakan bakteri tersebut," kata Neza.

Feses ruminansia [sapi] karena tersedia cukup melimpah di sekolah keduanya, apabila tidak diolah kembali maka lingkungan akan tercemar. Efektif mikroorganisme (EM4) adalah larutan yang mengandung bakteri asam laktat, fungsinya sebagai pengurai bahan organik. 

"Molases atau tetes tebu merupakan produk sampingan dari industri pengolahan gula yang masih mengandung gula. Molases merupakan sumber energi bagi bakteri juga membantu mempercepat proses pengomposan," kata Syafani.

Yudi Astoni menambahkan, vlog karya siswanya dapat menjadi solusi mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga pupuk kimia, sekaligus menyebarluaskan informasi kepada masyarakat khususnya di dunia pertanian. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.