Pusluhtan Pastikan Komitmen Penyuluh Dukung Santri Tani Milenial Indramayu

Indonesian Agricultural Extentionists Support Indramayu Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Pusluhtan Pastikan Komitmen Penyuluh Dukung Santri Tani Milenial Indramayu
PENYULUH INDRAMAYU: Kepala Pusluhtan BPPSDMP Siti Munifah [ke-3 kiri] memimpin bimbingan teknis penyuluh Indramayu didampingi Kabid Joko Samiyono [ke-2 kanan] Foto2: Penyelenggaraan Penyuluhan Pusluhtan/Iwan M

Indramayu, Jabar [B2B] - Bantuan benih, Alsintan dan ayam dari Kementerian Pertanian RI untuk Kabupaten Indramayu senilai Rp44 miliar untuk kelompok tani dan santri tani didukung bimbingan teknis (Bimtek) dan pemantauan serta pendampingan dari penyuluh pertanian mengingat potensi Indramayu sebagai ´lumbung pangan´ Provinsi Jawa Barat merupakan penyangga kebutuhan pangan Kabupaten/Kota Cirebon sebagai kawasan bisnis, industri dan destinasi wisata.

"Kementan ingin membangun inspirasi dari santri tani sebagai generasi muda, selain berdakwah juga akan mendapatkan penghasilan sehingga dunia dan akhiratnya seimbang," kata Siti Munifah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] di Indramayu, Sabtu [23/3].

Menurutnya, Pusluhtan sebagai pilar utama Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] bertanggung jawab mendukung pengembangan potensi dan kompetensi santri tani sebagai generasi muda dari pondok pesantren untuk mendukung penyebarluasan informasi, perubahan perilaku, dan fungsi pendidikan.

"Penyuluh wajib mengembangkan kemampuan santri tani secara bertahap agar pengetahuannya meningkat, mengakses informasi, dan mengaplikasikan teknologi yang dibutuhkan sehingga petani dapat memecahkan masalah serta mengambil keputusan yang terbaik untuk usaha taninya," kata Siti Munifah.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman diwakili oleh Kepala BPPSDMP Momon Rusmono memberikan bantuan kepada kelompok tani dan santri tani Indramayu sebesar Rp44 miliar di Pondok Pesantren As Salafiyah di Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng pada Sabtu [23/3].

Siti Munifah menegaskan bahwa bantuan Kementan untuk Indramayu sebesar Rp44 miliar belum memadai, khususnya pengadaan ayam KUB untuk santri tani dilakukan bertahap, mengacu pada data pondok pesantren dari Kementerian Agama [Kemenag] setelah memenuhi persyaratan teknis dan administrasi melalui verifikasi dan validasi Kemenag untuk mendapatkan bantuan dari Kementan.

"Walaupun pondoknya memiliki lahan, tapi kalau visinya tidak ada niatan untuk bertani, hanya mengaji saja, tidak bisa masuk, karena kalau kita tetap paksakan masuk akan sia-sia programnya. Target Kementan adalah mengembangkan kelompok usaha bersama atau KUB menjadi korporasi," kata Siti Munifah. [One76]