Ditempuh 2 Skema Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi
ID Agriculture Ministry take 2 Schemes to Increase Subsidized Fertilizer
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Intan Permata Sari
Temanggung (B2B) - Pemerintah akan menempuh dua skema untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi tahun ini, yang hanya dialokasikan 7,76 juta ton, untuk mendukung kebutuhan petani. Skema pertama, melalui APBN Perubahan, atau melalui skema kurang bayar yakni memenuhi kebutuhan petani dan kekurangan dananya akan dilunasi melalui anggaran 2015.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, kemungkinan penambahan pupuk dilakukan melalui dua skema, yakni bisa melalui APBN perubahan atau dengan skema kurang bayar, yakni kebutuhannya berapa nanti kekurangan dananya bisa dibayar di tahun depan.
"Jika tidak bisa tercakup dalam APBN Perubahan maka pemerintah akan berutang pupuk dulu ke pabrik, lalu dibayarkan dengan mekanisme penganggaran di tahun berikutnya. Yang jelas kebutuhan pupuk petani harus dipenuhi," kata Suswono menjawab pertanyaan petani di Dusun Gemawang, Desa Pakurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Selasa (18/3).
Dialog dengan petani setempat merupakan rangkaian dari kegiatan Mentan Suswono saat panen cabai rawit bersama petani setempat dan pencanangan gerakan tanam cabai rawit merah di seluruh Indonesia, yang dipusatkan di Kabupaten Temanggung.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirjen Hortikultura, Ibrahim Hasanuddin dan Wakil Bupati Temanggung, Irawan Prasetyadi.
Suswono mengharapkan, petani tidak perlu khawatir terhadap alokasi pupuk bersubsidi tahun ini, karena pemerintah akan menyediakan berapa pun kebutuhan pupuk untuk petani tahun ini.
"Saya sadari memang harus ditambah, karena logikanya alokasi 7,76 juta ton tidak memadai memenuhi kebutuhan seluruh petani. Tinggal skema penambahannya seperti apa, karena di APBN sekarang tidak tercakup," tuturnya.
Temanggung (B2B) - The Indonesian government will take two schemes to increase the allocation of subsidized fertilizer this year, to support the needs of farmers, because only allocated 7.76 million tonnes. The first scheme, through Budget Amendment, or through an underpayment scheme to fulfill farmer needs this year, and the shortage of budget funds will be repaid through 2015.
Agriculture Minister Suswono said, adding the possibility of subsidized fertilizer through two schemes, through Budget Amendment, or the an underpayment scheme, namely priority to the needs of farmers while lacking the funds will be paid next year.
"If Budget Amendment fails, the government will owes the fertilizer plant, then to pay it off with budgeting mechanism in the next year. Needs farmers should be a priority," Suswono answered questions of farmers in in Gemawang hamlet, Pakurejo village, Bulu subdistrict, Temanggung regency.
Dialogue with local farmers is a series of activities Agriculture Minister Suswono at harvest chili with local farmers after harvesting and planting event.
Attended the event were Director General of Horticulture, Ibrahim Hasanuddin, and Deputy Regent of Temanggung, Irawan Prasetyadi.
The minister hopes farmers need not worry about the allocation since the government will fulfill the demand anyway.
“I realized that subsidy must be increased since logically, 7.76 million tons will not suffice the demand. we just have to design the scheme since it is not included in the current budget,” he said.
