Dampingi Petani, Kementan Dorong Sertifikasi Penyuluh Calon ASN P3K

Indonesian Govt Held Competency Test for Agricultural Extensionists

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dampingi Petani, Kementan Dorong Sertifikasi Penyuluh Calon ASN P3K
KOORDINASI LAPANGAN: Mentan Syahrul Yasin Limpo berbincang dengan penyuluh dan petani, yang selalu dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan dari garda terdepan pembangunan pertanian nasional [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Penyuluh pertanian berperan penting meningkatkan produktivitas sekaligus  mendukung pembangunan pertanian, untuk merealisasikan target pemerintah, khususnya peningkatan produktivitas. Guna mencapai target tersebut, Kementerian Pertanian RI mendorong sertifikasi penyuluh ASN P3K.

Sertifikasi kompetensi penyuluh meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Hal ini dinilai sangat penting guna mendukung tugas di lapangan sekaligus menyikapi salah satu kendala yang dihadapi dalam kegiatan penyuluhan pertanian yaitu jumlah tenaga yang masih sangat kurang. 

Hal itu yang mendasari pemerintah untuk merekrut penyuluh Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian [THL-TBPP] menjadi Aparatur Sipil Negara - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja [ASN-P3K].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan pertanian, sehingga perlu didorong pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi calon ASN-P3K.

"Penyuluh adalah garda terdepan pembangunan pertanian nasional, selaku pendamping dan pengawal petani," kata Mentan Syahrul di Jakarta, Senin [2/11].

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - [BPPSDMP] mengatakan bahwa saat ini telah lolos 11.670 THL-TB lingkup Kementan ASN-P3K yang lulus passing grade pada 2019. 

Guna pencapaian target pembangunan, BPPSDMP melakukan sertifikasi kompetensi bagi 4.900 THL-TBPP dari lulusan SMK pertanian dan SLTA sederajat non pertanian maupun pendidikan Diploma II dan III hingga sarjana S1 yang tidak linier rumpun pertanian. Sertifikasi berlangsung pada 3 - 16 November 2020.

“Sertifikasi kompetensi merupakan proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi. Acuannya, standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar internasional dan atau standar khusus,” kata Dedi.

Menurutnya, sertifikasi kompetensi SDM pertanian lingkup Kementan dilakukan untuk memberi pengakuan kompetensi profesi penyuluh pertanian melalui sertifikasi kompetensi kerja sesuai ketentuan yang berlaku. 

“Sertifikasi kompetensi SDM pertanian dalam hal ini THL-TB lingkup Kementan dilaksanakan oleh LSP Pertanian Kementan pada 16 tempat uji kompetensi atau TUK yang telah diverifikasi," katanya.

Proses sertifikasi dilakukan sesuai aturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi [BNSP] dengan metode portofolio bagi peserta yang memiliki data dukung sesuai dengan unit kompetensi yang diujikan dan uji kompetensi bagi peserta yang tidak memiliki data dukung unit kompetensi yang diujikan. 

Untuk peserta yang sakit, reaktif atau pun positif Covid-19 juga telah disusun Standar Operasional Prosedur [SOP] sertifikasi dengan metode fleksibel tanpa mengesampingkan tahapan dan tujuan sertifikasi yang telah ditetapkan.

Pada posisi strategis tersebut, sertifikasi kompetensi calon ASN PPPK penyuluh pertanian ini sebagai bukti pengakuan komptensi penyuluh pertanian yang dimiliki dan diharapkan menjaga komitmen terhadap kualitas sebagai ujung tombak pembangunan pertanian

“Dengan dilaksanakan sertifikasi calon ASN PPPK, harapannya dihasilkan penyuluh pertanian yang bernilai jual penyuluh pertanian dan mampu mendukung program utama pembangunan pertanian,” kata Dedi. [Cha]

Jakarta [B2B] - At least 14,924 Indonesian´s honorary agricultural extensionists or THL in the Agriculture Ministry fulfills the requirements to become a state civil apparatus - category of government employees with work agreements or the ASN-P3K, according to senior official of the Agriculture Ministry.