5 Siswa/i SMKPPN Kementan Tembus IPB dan Unsri melalui Jalur Prestasi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


5 Siswa/i SMKPPN Kementan Tembus IPB dan Unsri melalui Jalur Prestasi
SMKPPN SEMBAWA: Instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan arahan Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi memacu semangat dan motivasi siswa/i SMKPPN Sembawa untuk meningkatkan prestasi akademik dan praktik dari pendidikan vokasi pertanian.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Lima siswa/i dari sekolah vokasi pertanian binaan Kementerian Pertanian RI yakni Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMKPPN Sembawa] menembus perguruan tinggi negeri [PTN] terkemuka di Indonesia, Institut Pertanian Bogor [IPB University] di Bogor dan Universitas Sriwijaya di Palembang [Unsri] melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi [SNPB] Perguruan Tinggi Negeri [PTN].

Tiga siswi SMKPPN Sembawa lolos masuk Sekolah Vokasi IPB University [Diploma 3] yakni Octari Rahmawati dan Nisa Akmala Sidik pada Program Studi [Prodi] Supervisor Jaminan Mutu Pangan [SJMP] sementara Elvia Triani pada Teknologi dan Manajemen Ternak [TNK].

Sementara dua siswa SMKPPN Sembawa yang lolos ke program S1 Fakultas Pertanian [Faperta] Unsri adalah Muhammad Al Hafidz pada jurusan Peternakan dan Mohammad Isnan Ismailsyah pada jurusan Proteksi Tanaman Unsri.

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni melalui lini masa Instagram memberi selamat dan sukses kepada siswa Kelas XII yang telah lulus SNBP PTN 2023 sebagai bukti bahwa pendidikan vokasi Kementan mampu melahirkan lulusan berkualitas sebagai job creator dan job seeker.

Capaian kelima siswa pendidikan vokasi Kementan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa Indonesia adalah negara agraris dengan sumber daya alam melimpah mulai dari pantai, dataran rendah maupun dataran tinggi yang bisa menjadi resources bagi anak bangsa khususnya generasi milenial.

"Kalian adalah orang-orang pilihan Tuhan yang berada di jalur yang tepat. Pertanian, sektor yang dibutuhkan oleh semua pihak dan sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan sebuah negara," katanya.

Mentan Syahrul mengingatkan, manfaatkan kesempatan tersebut, jangan disia-siakan. "Jangan permalukan orang tuamu. Jangan permalukan bangsamu. Banyak orang yang kepingin masuk dan kamu yang terpilih.”

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa pendidikan vokasi pertanian akan menghasilkan job creator yang membuka lapangan kerja dan job seeker yang siap kerja di seluruh lini pertanian.

"Masa depan pembangunan pertanian di pundak generasi milenial, yang harus diperkuat keilmuannya. Salah satu unsur penting pendidikan vokasi adalah peralatan praktik yang cukup dan memadai," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan SMKPPN adalah pilar pendidikan untuk menghasilkan lulusan profesional, berdaya saing, entrepreneur.

"Kenapa harus menghasilkan SDM profesional, berdaya saing dan berjiwa entrepreneur? Pertanian dahulu cenderung berupa kewajiban, keterpaksaan, kebiasaan. Pertanian modern seperti saat ini adalah kegiatan bisnis, itulah esensi pertanian masa kini dan akan datang," katanya.

Profil Lulusan
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menyatakan terus berupaya meningkatkan kualitas siswa/i yang berminat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri maupun kedinasan seperti Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] maupun Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern.

Menurutnya, profil lulusan SMKPPN Sembawa yaitu job seeker dan job creator. Semua siswa tingkat satu wajib tinggal di asrama, hal itu dilakukan untuk membentuk karakter pertanian yang tangguh.

"Pelaksanaan pembelajaran sekolah kami, satu-satunya yang memulai jam belajar dari pukul 06.00 pagi baik di lahan praktik maupun ruang kelas." kata Yudi Astoni.

Dia berharap kelima siswa yang lolos SNPB PTN 2023 akan memotivasi dan melecut siswa kelas X dan XI untuk meningkatkan prestasi akademik dan praktik untuk menempuh kuliah di perguruan tinggi terkemuka, khususnya Polbangtan dan PEPI Serpong.

Yudi Astoni mengurai profil kelima siswa/i-nya yakni Octari Rahmawati kelahiran 7 Oktober 2005, siswi kelas XII Prodi Pengolahan Hasil Pertanian [PHP] dari keluarga sederhana, ayahnya berprofesi supir.
 
Nisa Akmala Sidik kelahiran 20 Januari 2005, siswi Prodi Agrobisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP] merupakan putri petani. Begitu pula Elvia Triani dari keluarga bersahaja yang bertekad menempuh pendidikan setinggi-tingginya di bidang pertanian.

Muhammad Isnan Ismailsyah kelahiran 3 Maret 2006 siswa Prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura [ATPH] merupakan putra supir taksi online. Sementara Muhammad Al Hafidz kelahiran 27 Oktober 2004 dari Prodi Agribisnis Ternak Unggas [ATU] adalah putra dari wirausahawan. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.