Panggung Penyuluhan, KostraTani Pikat Petani Rutin Sambangi Kantor BPP

Indonesia`s Agricultural Extension Connected through the KostraTani

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Panggung Penyuluhan, KostraTani Pikat Petani Rutin Sambangi Kantor BPP
BPP KARANGPAWITAN: Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi [topi putih]; Staf Khusus Mentan SYL, Lutfi Halide [kemeja putih] dan Firdaus Hasan [belakang, ke-6 kiri] bersama PPL Karangpawitan [Foto: Humas Pusluhtan/Bima PS]

Garut, Jabar [B2B] - Pengembangan teknologi 4.0 di kantor balai penyuluhan pertanian [BPP] melalui KostraTani sebagai ´panggung penyuluhan´ terbukti berhasil memikat perhatian petani untuk secara rutin menyambangi kantor BPP, sementara kantor dinas pertanian dapat memantau sekaligus mendorong petani didampingi penyuluh, untuk meningkatkan produktivitas pertanian di kecamatan sebagai locust pertanian, sesuai harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] selaku inisiator pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian di tingkat Kecamatan [KostraTani].

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Dinas Pertanian [Distan] Pemkab Karawang, Hanafi; Kepala Distan Pemkab Cirebon, Ali Effendi; dan Kepala Distan Pemkab Garut, Beni Yoga GS di Agriculture Operation Room [AOR] dari Kostrada ketiga kabupaten via video conference dengan Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi didampingi Staf Khusus Mentan SYL, Lutfi Halide dan Firdaus Hasan yang berada di KostraTani BPP Karangpawitan, Kabupaten Garut pada Jumat [17/1].

"KostraTani pada sejumlah BPP di Kabupaten Cirebon, yang menjadi pilot project KostraTani di Provinsi Jawa Barat, ternyata semakin ramai dikunjungi oleh petani dan petugas teknis lapangan. Begitu pula dengan penyuluh pertanian lapangan atau PPL selalu datang untuk komunikasi dan koordinasi dengan koordinator BPP. Kami pun lebih mudah memantau dan mendorong kinerja petani didampingi penyuluh," kata Kadistan Pemkab Cirebon, Ali Effendi via video conference dari AOR di Sumber, ibukota Kabupaten Cirebon.

Hal senada dikemukakan Kadistan Pemkab Karawang, Hanafi seraya memaparkan tentang luas tanam hingga Januari 2020 mencapai 10.000 hektar dari target 30.000 hektar di Karawang, sekaligus mengharapkan dukungan Kementerian Pertanian RI untuk mendukung pembukaan jaringan irigasi untuk mendukung pertanaman padi di Karawang.

Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi menyambut baik dan mengapresiasi kinerja KostraTani di ketiga kabupaten, seraya mengingatkan agar memanfaatkan semaksimal dukungan Kementan dalam pengembangan teknologi 4.0 di kantor BPP.

"KostraTani sebagai pusat pembangunan pertanian adalah panggung penyuluhan pertanian terkait tanaman pangan, peternakan, perkebunan, hortikultura, karantina pertanian, pengembangan SDM pertanian, ketahanan pangan dan sarana produksi atau Saprodi," kata Dedi Nursyamsi selaku Ketua Harian/Sekretariat KostraTanas.

Staf Khusus Mentan SYL, Lutfi Halide mengharapkan update informasi di lapangan ke Agriculture War Room [AWR] dari KostraTanas pada kantor Kementan di Jakarta. "Informasi dan update data jangan sampai kalah dengan orang-orang atau para spekulan yang hanya mengambil untung dari petani dan penyuluh."

Staf Khusus Mentan SYL, Firdaus Hasan menyoroti pelibatan dan peran petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan [POPT] menggandeng PPL untuk mendukung kinerja petani mencegah dan mengendalikan hama tanaman.

Layar lebar dari monitor LCD pada AOR dari BPP Karangpawitan menjadi ´sarana informatif dan interaktif´ untuk komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi pemerintah pusat dan daerah yang melibatkan peran aktif petani dan penyuluh sebagai pelaku utama sektor pertanian. Kegiatan video conference menjadi ajang bagi semua pihak yang terlibat untuk ´curhat´ tentang potensi, kinerja, dan kendala lapangan yang kesemuanya bermuara pada peningkatan produksi pertanian, untuk mencapai ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan peningkatan ekspor komoditas pertanian hingga tiga kali lipat seperti diinstruksikan Mentan SYL.

BPP Karangpawitan dikunjungi Prof Dedi Nursyamsi beserta rombongan bukan semata lantaran fasilitas AOR KostraTani, namun merupakan BPP terbaik di Kabupaten Garut. Potensi wilayah dari luas 5.680 hektar, sebagian besar merupakan lahan pertanian yang terdiri atas lahan sawah 1.964 hektar dan lahan kering 3.716 hektar yang tersebar di 16 desa dan empat kelurahan sehingga layak menjadi role model dari BPP berprestasi.

Turut hadir Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti; Kepala Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] Bustanul Arifin Caya; Kabid Penyelenggaraan Pendidikan - Pusdiktan, Ismaya NR Parawansa; Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, Joko Samiyono; Camat Karangpawitan, Rena; Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan - Pusluhtan, Septalina Pradini; Kasubbid Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, Welly Nugraha dan Kasubbag Humas BPPSDM, Djajawarman Alamprabu. [Liene]

Garut of West Java [B2B] - The Indonesian Agriculture Ministry to disseminate the development of agricultural extension centers at the sub-district level [BPP] into the center of Indonesian agricultural development [KostraTani] across the country, according to senior official of the ministry.