KostraTani Cirebon, Penyuluh BPP Waled Bimbing Petani Atur Jarak Tanam

Indonesian Farmers Uses the Tile Count Method for Calculate Rice Harvest Area

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


KostraTani Cirebon, Penyuluh BPP Waled Bimbing Petani Atur Jarak Tanam
Kementan mendorong para penyuluh termasuk penyuluh BPP Waled senantiasa mengingatkan petani di wilayah binaannya untuk mengetahui cara menentukan produktivitas padi berdasarkan ubinan [Foto: Pusluhtan]

Cirebon, Jabar [B2B] - Penggunaan varietas unggul tanpa diikuti oleh teknik budidaya spesifik lokasi, terutama pengaturan jarak tanam yang optimal. Perbedaan jarak tanam menjadi perhatian penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Waled di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat mendukung petani angota Poktan Harapan Maju di Desa Cikulak Kidul, Kecamatan Waled mendapat hasil ubinan rata-rata 11.545 kg, dengan perkiraan hasil produksi 18,472 ton gabah kering panen [GKP] per hektar dari benih bersertifikat Inpari 32 didukung pemupukan tepat waktu dan dosis dengan pupuk organik cair.

Siaran pers Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] menyebutkan bahwa Kementan mendorong para penyuluh termasuk penyuluh BPP Waled senantiasa mengingatkan petani di wilayah binaannya untuk mengetahui cara menentukan produktivitas padi berdasarkan ubinan, selain memakai benih bersertifikat Inpari 32.

"Merujuk pada rekomendasi BB Penelitian Tanaman Padi Kementan di Sukamandi, Kabupaten Subang menyatakan bahwa produksi padi ditentukan oleh enam aspek, yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pertumbuhan individu rumpun tanaman padi," kata Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP, Septalina Pradini tentang dukungan BPP Waled selaku salah satu KostraTani di Kabupaten Cirebon, Jabar melalui pernyataan tertulis, Kamis [26/3].

Rekomendasi dari BB Padi Sukamandi menyebutkan bahwa produksi padi ditentukan oleh berbagai aspek, termasuk jarak tanam yang menentukan populasi tanaman. Hal itu mempengaruhi penangkapan radiasi surya oleh individu tanaman terutama daun untuk fotosintesis, efektivitas penyerapan hara oleh akar tanaman, kebutuhan air tanaman, sirkulasi udara terutama CO2 untuk fotosintesis dan O2 untuk hasil fotosintesis, ketersediaan ruang yang menentukan populasi gulma, dan iklim mikro [kelembaban dan suhu udara] di bawah kanopi, yang juga berpengaruh terhadap perkembangan organisme pengganggu tanaman [OPT]. 

"Keenam faktor tersebut berpengaruh terhadap kualitas pertumbuhan individu rumpun tanaman padi," kata Septalina Pradini merujuk pada rekomendasi BB Padi Sukamandi.

Pengaturan jarak tanam berperan penting dalam menentukan jumlah dan kualitas rumpun tanaman per satuan luas. Di sisi lain, petani memilih jarak tanam tertentu berdasarkan pertimbangan beberapa hal, antara lain ketersediaan tenaga kerja, benih, kemudahan operasional di lapangan, penyuluhan dan pelatihan tentang jarak tanam, dan kondisi wilayah terkait keadaan drainase, bentuk petakan, endemik keong mas dan lain-lain.

BB Padi Sukamandi mengakui bahwa kombinasi antara pertimbangan ilmiah untuk mencapai hasil terbaik dan pertimbangan teknis yakni mudah, murah, dan sesuai keinginan petani menyebabkan terjadinya keragaman penerapan jarak tanam di lapangan. Pengalaman menunjukkan adanya berbagai jarak tanam padi, mulai dari tegel 20 cm x 20 cm; 25 cm x 25 cm; 27,5 cm x 27,5 cm; dan 30 cm x 30 cm hingga sistem jajar legowo. 

Tanam jajar legowo merupakan salah satu cara untuk meningkatkan populasi tanaman dan cukup efektif mengurangi serangan hama tikus, keong mas, dan keracunan besi. Jajar legowo adalah pengosongan satu baris tanaman setiap dua atau lebih baris dan merapatkan dalam barisan tanaman, sehingga dikenal legowo 2:1 apabila satu baris kosong diselingi oleh dua baris tanaman padi atau 4:1 bila diselingi empat baris tanaman.

Dalam penentuan produksi padi per satuan luas diperlukan teknik ubinan yang representatif. Hingga saat ini ukuran ubinan 2,5 m x 2,5 m masih digunakan dalam menentukan hasil padi padahal jarak tanam padi antarpetani dan antarlokasi sangat beragam. Alat penentuan ubinan yang biasa digunakan terbuat dari stainless steel atau pipa PVC.

Ubinan 2,5 m x 2,5 m memenuhi syarat luas minimal 5 m2 dalam menentukan hasil padi namun tidak selalu konsisten memuat rumpun per ubinan, karena jarak tanam berbeda antarlokasi. Oleh sebab itu disarankan ukuran ubinan bersifat fleksibel, disesuaikan dengan jarak tanam. Batas ubinan ditempatkan pada pertengahan jarak antartanam, kecuali pada jarak tanam tidak beraturan atau acak.

Cirebon of West Java [B2B] - Indonesian government through the agriculture ministry advises the head of districts agricultural office in West Java province assigns the agricultural extension workers to apply a tile count method for estimate rice harvest per meter. Calculate correctly and appropriately use the tile count method can be applied to rice cultivation in a simple way, use method per tile then report to the agricultural offices, according to junior official of the ministry.