Era 4.0, Pusluhtan Ingatkan Penyuluh Kaltim Bangun Sistem Berbasis Digital
East Borneo Agriculture Extentions are Required to Anticipate Era 4.0
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Samarinda, Kaltim [B2B] - Lembaga penyuluhan pertanian sebagai penyedia informasi pertanian wajib mensosialisasikan kemudahan dan keuntungan akses informasi melalui internet kepada petani menyikapi era industrialisasi 4.0. Penyuluhan berbasis internet harus disadari akan mempercepat interaksi dan komunikasi dengan petani untuk menjangkau wilayah lebih luas, sekaligus mengatasi ´rasio jumlah penyuluh´ dengan wilayah binaan yang belum sebanding hingga saat ini.
Hal itu dikemukakan I Wayan Ediana, Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusat Penyuluhan Pertanian di Kementerian Pertanian RI [Pusluhtan BPPSDMP] dan Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan Pusluhtan, Septalina Pradini pada ´Rakor BPP dan Petugas Admin di Provinsi Kalimantan Timur´ pada Selasa [2/4] di Samarinda, yang dibuka oleh Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Kaltim, H Ibrahim.
"Penyuluh pertanian saat ini harus melakukan transformasi melalui BPP dengan membangun sistem penyuluhan berbasis digital. Penyuluhan di era 4.0 menuntut kapasitas penyuluh dalam memfasilitasi dan menyediakan segala kebutuhan petani melalui akses internet," kata I Wayan Ediana.
Rakor yang dihadiri hampir 200 penyuluh dan petugas Admin Cyber Extention merumuskan keberlanjutan penyuluhan pertanian di era 4.0 ditentukan tiga hal yakni ´analisis dan penyajian aplikatif, kapasitas penyimpanan yang cukup, dan jaringan internet stabil yang menjangkau seluruh wilayah Kaltim.
I Wayan Ediana mengingatkan bahwa website Cyber Extention yang dikembangkan Pusluhtan sebagai pilar utama Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] merupakan salah satu mekanisme pengembangan jaringan komunikasi inovasi pertanian yang terprogram efektif.
"Cyber Extention mempertemukan lembaga penelitian, pengembangan, dan pengkajian dengan penyuluh, pendidik, petani, dan para pemangku kepentingan lainnya yang masing-masing memiliki kebutuhan informasi berbeda sehingga dapat berperan sinergis dan saling melengkapi," katanya.
Pada sesi pendalaman, Septalina Pradini memaparkan tentang peran dan tugas Cyber Extention didukung lima komponen sistem terdiri atas personel, perangkat keras, perangkat lunak, data dan prosedur sehingga peningkatan infrastruktur penunjang Cyber Extention harus senantiasa dilakukan sesuai kondisi dan kebutuhan.
Septalina P mengajak dan mengingatkan penyuluh dan petugas Admin mendukung penyediaan informasi dan materi penyuluhan, karena saat ini masih banyak materi yang harus di-rewrite dari naskah ilmiah menjadi naskah populer agar lebih mudah difahami oleh penyuluh dan petani.
"Lembaga penyuluhan pertanian tetap vital sekali pun di era 4.0 namun penyuluh di Indonesia khususnya di Kaltim harus menyikapi perubahan yang begitu cepat sehingga dituntut kemampuan melakukan transformasi dan eksis memberdayakan petani sesuai perkembangan zaman," katanya lagi. [NurF]