Kadistan Apresiasi Penyuluh, #PertanianTidakBerhenti di Indramayu

Indonesian Govt Anticipate COVID-19 by Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kadistan Apresiasi Penyuluh, #PertanianTidakBerhenti di Indramayu
PETANI PENGGARAP: Masa panen raya mendorong petani penggarap di Indramayu ´alih profesi´ menjadi ojek gabah yang mendukung distribusi gabah ke gudang Bulog setempat [Foto: Humas Kementan]

Indramayu, Jabar [B2B] - Pemerintah Kabupaten Indramayu di Provinsi Jawa Barat mengapresiasi dukungan penyuluh yang terus mengedukasi para petani, untuk mencapai produksi maksimal sebagai sentra produksi beras tertinggi di Jawa Barat. Luas panen Maret 2020 mencapai 3.677 hektar dan April sekitar 10.573 hektar sementara harga gabah kering panen [GKP] saat ini di kisaran Rp5.300 per kg sehingga membuat petani tersenyum maka tagar #PertanianTidakBerhenti bukan angan-angan.

Data pada Ditjen Tanaman Pangan di Kementerian Pertanian RI menyebutkan geliat panen untuk April di Jabar juga berlangsung di Kabupaten Majalengka seluas 27.000 hektar, Kabupaten Cianjur dan Subang masing-masing 26.000 hektar.

"Capaian panen di Indramayu tidak lepas berkat peran rekan-rekan penyuluh pertanian yang terus mengedukasi para petani dalam upaya tercapainya produksi padi setiap tahun. Program Kostratani dan Kostraling yang digagas Mentan Syahrul Yasin Limpo sangat tepat mengantisipasi dan mengamankan stok pangan di masa wabah virus Corona ini," kata Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten [Kadistan Pemkab] Indramayu, Takmid di Indramayu, Minggu [29/3].

Dia juga mengapresiasi Kementan setiap tahun memberi bantuan kepada Indramayu dalam jumlah cukup besar seperti bibit, alat mesin pertanian [Alsintan], mesin penggilingan, subsidi asuransi pertanian hingga dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

"Karena itu, kondisi pertanian di Indramayu khususnya produksi padi saat ini masih tertinggi di Jabar.Kami tetap optimistis dan terus mempertahankan produksi padi ini meningkat di angka 1,5 juta ton gabah kering. Terlebih di bulan Maret dan April ini, walau dilanda wabah virus Corona, produksi padi dan jagung tetap tinggi. Petani bersiap panen raya," kata Takmid.

Takmid menyebutkan luas panen padi Indramayu Maret 2020 sebesar 3.677 hektar dan April 10.573 hektar. Adapun harga gabah kering panen saat ini sangat menguntungkan petani, yakni Rp5.300 per kg.

"Sementara luas panen jagung bulan Maret ini mencapai 265 hektare. Prediksi April seluas 530 hektar. Harga jagung pun membuat petani tersenyum, Rp 4.000 per kilogram pipil kering panen," katanya.

Tangkal Corona
Terkait wabah virus Corona, Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa sinar matahari bermanfaat meningkatkan imunitas tubuh dan kesehatan tulang. Lahan pertanian  merupakan tempat berlimpahnya sinar ultraviolet yang bermanfaat menangkal virus Corona, sehingga sawah merupakan zona aman untuk bekerja, asalkan tetap mematuhi jaga jarak dan cuci tangan setelah bertani.

“Lahan pertanian umumnya berada di zona aman atau zona hijau, selain itu sinar matahari berlimpah di lahan pertanian akan membuat virus Corona pemicu Covid -19 tidak aktif. Asalkan tetap mematuhi Protokol Kewaspadaan. Jarak minimum dua meter saat olah tanah dan panen. Hindari kerumunan. Cuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas," kata Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi saat telekonferensi dengan penyuluh dan petani di seluruh Indonesia di Jakarta, Jumat pagi [3/4] melalui Agriculture War Room - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR - KostraTani].

Dia juga mengapresiasi semangat para petani didampingi penyuluh hingga saat ini tetap olah tanah, olah tanam, pemupukan hingga panen di seluruh sentra produksi pangan.

“Sangat luar biasa kalian tetap produktif menanam, panen, dan tetap aktif melakukan penyuluhan meskipun dengan metode secara online dan menjaga jarak. Saya selalu imbau petani untuk gunakan Alsintan, pupuk berimbang, teknik budidaya yang baik," kata Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati.  [Liene]

Indramayu of West Java [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to official of the region.