Konten KostraTani, Kementan Ajak Penyuluh Aktif Menulis di CyberExtention

Indonesia`s Agricultural Extension Connected through the KostraTani

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Konten KostraTani, Kementan Ajak Penyuluh Aktif Menulis di CyberExtention
GURAUAN MENTERI: Mentan Syahrul Yasin Limpo [kanan] bergurau dengan Mendagri Tito Karnavian; Mendes AH Iskandar; Menkop UKM Teten Masduki: Menkes Terawan AP saat akan memukul gong pembukaan Rakernas 2020 [Foto2: Humas Pusluhtan]

Yogyakarta, DIY [B2B] - Kementerian Pertanian RI mengajak penyuluh pertanian aktif menulis di CyberExtention [Cybex], untuk mendukung konten KostraTani melalui penyediaan materi penyuluhan dan informasi pertanian bagi penyuluh, dalam memfasilitasi proses pembelajaran agribisnis bagi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. Media internet Cybex selayaknya menjadi ´media sosial pertanian´ bagi penyuluh dan petani, seperti lazimnya WhatsApp, Facebook, Instagram dan Twitter dalam kegiatan sehari-hari di era 4.0.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati mengharapkan pengelola Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian [SMIPP] di pusat dan daerah harus meningkatkan kerjasama penyediaan informasi via internet secara efisien, akurat, terpadu dan akuntabel, karena keberhasilan pengelolaan data dan materi penyuluhan lebih banyak ditentukan oleh komitmen bersama memelihara dan update data SMIPP melalui Cyber Extention dan Sistem Informasi Sistem Informasi Penyuluh Pertanian (Simluhtan) untuk mendukung proses pembelajaran petani milenial agar ´melek teknologi´ sekaligus menunjang konten KostraTani.

"Manfaatkan Cybex untuk menulis berita dan artikel tak ubahnya seaktif menggunakan media sosial sehari-hari, penyuluh jangan cuma aktif menggunakan WA, FB, IG dan Twitter namun lalai pada tugasnya menulis untuk Cybex. Jadikan Cybex sebagai medsos-nya penyuluhan pertanian untuk mendukung proses pembelajaran petani milenial agar melek informasi dan teknologi," kata Leli Nuryati saat membuka ´Pertemuan Sinkronisasi dan Koordinasi Dana Dekon 2020´ di Yogyakarta, Selasa malam [18/2] mewakili Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi.

Sebagaimana diketahui, standar operasional pelaksanaan SIMPP diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian - Permentan No 16/OT.140/2/2013 tentang Pedoman SIMPP di Kementerian Pertanian RI, khususnya Pusluhtan pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP].

"Tugas pengelola SIMPP di tingkat pusat adalah melakukan perawatan dan pengembangan SIMPP, koordinasi dengan unit kerja terkait, evaluasi, apresiasi terhadap Admin SMIPP di tiap tingkatan, fasilitasi pembiayaan penyusunan materi dan database penyuluhan," kata Leli Nuryati didampingi Kabid Program dan Evaluasi Penyuluhan, Riza Fachrizal.

Sementara tugas pengelola daerah adalah melakukan pengisian materi dan database penyuluhan masing-masing provinsi/kabupaten/kota/BP3K/Bapeluh dan Bakorluh, melakukan perawatan alat pengolah data Cyber Extention, koordinasi di tingkat daerah, monitoring dan evaluasi materi serta database penyuluhan, sosialisasi SMIPP dan fasilitasi pembiayaan penyusunan materi dan database penyuluhan serta insentif bagi pengelola.

"SMIPP mendukung proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian dalam penyediaan informasi yang memadai untuk memfasilitasi proses pembelajaran petani," kata Leli Nuryati kepada 500 peserta Pertemuan Sinkronisasi dan Koordinasi Dana Dekon 2020 dari seluruh Indonesia.

Tampak hadir sejumlah kepala dinas pertanian dari 34 provinsi, pejabat bidang penyuluhan, dan sejumlah pejabat Pusluhtan di antaranya Kabid Kelembagaan & Ketenagaan Penyuluhan, Joko Samiyono; Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan, Septalina Pradini mewakili Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan, I Wayan Ediana; Kasubbid Kelembagaan Penyuluhan, Purnomojati Anggoroseto; Kasubbid Ketenagaan Penyuluhan, Welly Nugraha; Kasubbid Program dan Kerjasama Penyuluhan, Andreas Nadianto; dan Kasubbid Evaluasi Penyuluhan, Hafsah Husas. [Liene]

Yogyakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry Limpo will optimize the role of agricultural extensionists at the sub-district level across the country, which is controlled and monitored through the War Room in the Jakarta ministry office, according to senior official of the ministry.