Penyuluh Dukung Panen, Bali Surplus Beras 30.235 Ton sampai Mei 2020

Indonesian Agriculture Ministry Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Penyuluh Dukung Panen, Bali Surplus Beras 30.235 Ton sampai Mei 2020
JAGA JARAK: Alsintan sangat membantu proses panen, khususnya menangkal penyebaran virus Corona, karena penggunaan combine harvester meminimalisir interaksi dengan banyak orang [Foto: Humas Pusluhtan]

Denpasar, Bali [B2B] - Provinsi Bali memperkirakan surplus beras sekitar 30.235 ton, Maret - Mei 2020 mengacu pada persediaan 138.214 ton beras untuk kebutuhan pangan 4,2 juta penduduk, atau total konsumsi sekitar 107.979 ton. Bahan pangan pokok lain juga surplus, kecuali bawang putih diperkirakan minus 1.807 ton dari kebutuhan 3.252 ton pada Maret - Mei 2020 dipenuhi Bulog Divre Bali melalui agen penyalur dari luar Bali.

Penyuluh Pertanian Madya Bali, I Putu Karyana mengatakan pemerintah provinsi [Pemprov] menempuh sejumlah langkah untuk menanggulangi kebutuhan pangan masyarakat di tengah merebaknya wabah virus Corona, dengan kebijakan social distancing yang berakibat pada melemahnya kegiatan perekonomian lantaran keterbatasan aktifitas masyarakat.

I Putu Karyana mengacu pada data Dinas Pertanian Pemkab Bali mengurai stok pangan Maret hingga Mei 2020 yakni beras 138.214 ton, kebutuhan 107.979 ton; jagung 32.297 ton; kebutuhan 2.732 ton; kedelai 326 ton, kebutuhan 184 ton; bawang merah 6.845 ton, kebutuhan 6.245 ton; cabai rawit 8.069 ton, kebutuhan 2.862 ton; dan hanya bawang putih yang minus 1.807 ton karena kebutuhan mencapai 3.252 ton sementara stok hanya 1.445 ton.

Keberhasilan suatu usahatani tani pertanian selain didukung oleh sarana produksi  juga ketersediaan air pengairan dalam volume dan waktu yang cukup. Adapun bantuan pemerintah pusat 2020 melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian RI [Ditjen PSP]. PSP Pemprov Bali mengalokasikan kegaiatan berupa pengadaan sarana insfrastuktur pengairan meliputi rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) seluas 5.245 hektar, kegiatan perpompaan tujuh unit, pembangunan embung 17 unit dan kegiatan perpipaan enam unit serta kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit maupun organisme penggangu tumbuhan [OPT] yang merugikan usaha petani, maka petani memperoleh ganti rugi melalui Asuransi Usaha Tani Padi  [AUTP] seluas 20.00 hektar.

I Putu Karyana menambahkan untuk Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat [PUMP], kegiatan ini  melibatkan 17 kelompok yang akan memberikan kemudahan tambahan stok beras pada Maret hingga Mei 2020 dengan bantuan biaya tiap kellompok sebesar Rp60 juta. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penumbuhan dua kelompok, pengembangan tujuh kelompok dan kegiatan pembinaan delapan kelompok. 

Target yang ditetapkan dalam penyediaan beras murah sebanyak 850 ton seharga Rp9.455 per kg yang diharapkan memenuhi kebutuhan beras 8.534 kepala keluarga [KK] selama tiga bulan ke depan.

Sementara untuk Pengembangan Korporasi Usahatani [PKU] di Provinsi Bali pada 2020 melibatkan lima kelompok yang masing-masing beranggotakan 20 orang. Mereka  tergabung dalam gabungan kelompok tani [Gapoktan] dengan alokasi anggaran kegiatan Rp40 juta. Kegiatan yang dikembangkan adalah budidaya dan pengolahan pasca panen. Ada pun komoditas yang diusahakan dari kelima kelompok adalah tanaman cabai dan kacang tanah seluas 17,5 hektar.

Sejalan dengan itu, Menteri Pertanian RI Syarul Yasin Limpo mengimbau SDM pertanian tetap bekerja di lahan pertanian dengan semangat, melaksanakan seruan pemerintah untuk menjaga jarak [social distance],  menghindari kerumunan, sering cuci tangan pakai sabun, gunakan masker apabila batuk atau pilek, rajin konsumsi produk empon-empon [herbal] seperti wedang uwuh, jahe, kunir asem, beras kencur, dan lain-lain yang secara klinis dapat melawan covid-19.

Hal senada disampaikan oleh Prof Dedi Nursyamsi kepada petani didampingi penyuluh pertanian untuk tetap produktif dalam upaya penyediaan pangan dan memanfaatkan jejaring KostraTani, Kostrada, Kostrawil dan KostraTanas. [Liene]

Pontianak of West Borneo [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to official of the region.