Kapusluh Apresiasi `Bonus Umroh` Bupati Boalemo untuk Penyuluh Berprestasi

Indonesian Govt Support Food Self-sufficiency in Boalemo District

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kapusluh Apresiasi `Bonus Umroh` Bupati Boalemo untuk Penyuluh Berprestasi
PERCEPATAN LTT: Kapusluh Leli Nuryati [kiri atas], PJ Upsus Gorontalo disambut meriah, diskusi dengan Bupati Darwis Moridu [kiri bawah] dan menyerahkan simbolis insentif BOP dan honor penyuluh [Foto: Pusluhtan]

Boalemo, Gorontalo [B2B] - Bupati Boalemo Darwis Moridu menyadari peran vital petani dan penyuluh mendukung pembangunan pertanian di daerahnya, sehingga tak segan menyediakan bonus tahunan untuk umroh bagi petani, penyuluh, dan koordinator balai penyuluhan pertanian [BPP] di kecamatan. Insentif Pemkab Boalemo di Provinsi Gorontalo diapresiasi Kepala Pusat Penyuluh Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP Kementan] Leli Nuryati sebagai langkah maju bagi ketersediaan dan keterjangkauan pangan daerah.

"Pemkab Boalemo berupaya maksimal mendorong tumbuhnya sektor pertanian, dengan melibatkan semua unsur terkait. Kami berharap kehadiran Kapusluh Kementan di Boalemo memberikan dorongan positif bagi penyuluh kami," kata Bupati Darwis Moridu di Aula Jagung Pemkab Boalemo pada Rabu [7/8].

Bukan cuma itu, Pemkab Boalemo juga menaikkan biaya operasional penyuluh [BOP] daerah untuk penyuluh menjadi Rp750.000, koordinator BPP sebesar Rp2 juta dan Rp500.000 untuk bintara pembina desa [Babinsa] di komando rayon militer [Koramil] yang mendukung pendampingan dan pengawalan petani, yang dianggarkan pemerintah kabupaten setiap bulan.

"Apresiasi pemerintah pusat atas perhatian Pemkab pada kepentingan petani dan penyuluh sehingga Boalemo kini berkembang sebagai sentra jagung Gorontalo," kata Leli Nuryati dalam sambutannya pada kunjungan kerja di Boalemo.

Leli Nuryati juga mengapresiasi dukungan kendaraan bermotor roda dua untuk menunjang kinerja penyuluh, alat perontok jagung dan pemangkas rumput bagi petani, sehingga capaian kinerja pengembangan pertanian daerah tergolong menonjol dari kabupaten lain di Gorontalo.

"Kementan mengharapkan Pemkab Boalemo memanfaatkan lahan yang ada secara optimal untuk produksi padi dan jagung, karena optimalisasinya harus didukung sinergi antara Pemkab dan penyuluh serta kelompok tani dan Babinsa," kata Kapusluhtan yang hadir di Boalemo didampingi Kasubbag Evaluasi Pusluhtan, Hafsah Husas.

LTT dan Realisasi Tanam
Kunjungan kerja Kapusluhtan Leli Nuryati juga terkait tugasnya sebagai Penanggung Jawab [PJ Upsus] Gorontalo untuk mengoordinasikan percepatan luas tambah tanam dan realiasi tanam di Kabupaten Boalemo, mengantisipasi dampak kekeringan dari musim kemarau terhadap masa tanam Agustus dan September [Asep].

"Jalin komunikasi dan koordinasi untuk mendorong sinergi dinas pertanian dengan pihak-pihak terkait dan para pemangku kepentingan mendukung program Upsus Pajale," kata Leli Nuryati.

Strategi berikutnya adalah identifikasi areal potensial yang masih berpotensi untuk ditanami padi pada Agustus - September, dengan memberikan fasilitas pendukung kepada petani yang terdampak kekeringan.

"Solusinya adalah pompanisasi dan pipanisasi untuk menarik air dari sungai dan mata air, kemudian disalurkan melalui pipa ke petak-petak sawah, diikuti membangun embung atau long storage untuk menampung air di musim hujan," katanya.

Tak kalah penting adalah membangun sumur dangkal atau sumur bor di lahan-lahan kekeringan dengan kedalaman 60 meter melalui koordinasi dengan Dinas PU. Selanjutnya, inventarisasi lokasi-lokasi potensial tanam padi yang masih memungkinkan untuk penanaman pada Agustus dan September 2019 menggunakan open camera dari smartphone.

Leli Nuryati juga mengingatkan penyuluh pertanian untuk mengajak petani menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Pertanian (AUTP), antisipasi apabila lahan padi kekeringan hingga 70% akan mendapat ganti rugi sebesar Rp6 juta per hektar per musim.

Kegiatan koordinasi dilanjutkan kunjungan lapangan di Kecamatan Kwandang dan diskusi dengan petani setempat serta melakukan pembinaan kepada penyuluh di balai penyuluhan pertanian [BPP] Kwandang. [Liene]

Boalemo of Gorontalo [B2B] - Inventory location of potential paddy fields for rice cultivation August - September 2019, increasing the role of agricultural extensionists, and the synergy of the agriculture service with stakeholders in Boalemo district of Gorontalo province become the main concern of the Person in Charge of Indonesia´s Increase Rice Production, Leli Nuryati at the coordination meeting here on Wednesdat [7 August].